Tim Editor
ERA.id - Di media sosial, banyak netizen yang mengamuk karena unggahan Ade Armando yang dianggap hanya menjadikan pasien korban covid-19 sebagai statistik belaka.
Namun jauh dari itu, Dosen Universitas Indonesia ini juga pernah bikin heboh pada awal-awal covid-19 masuk ke Indonesia.
Bagaimana tidak, Ade tidak takut dengan virus itu. Katanya, tak perlu berlebihan dalam menghadapi virus corona.
"Kalau saya kena virus corona ya saya sakit. Tapi ya sakit yang biasa-biasa saja. Paling meriang, demam, batuk-batuk sesak nafas, pilek kali ya," kata Ade dalam video yang diunggah akun Youtube CokroTV pada Maret 2020 silam.
"Ya kayak gitulah. No big deal. Kata anak sekarang santuy aja," lanjut Ade.
Ade menilai, jika dia terinfeksi covid-19, tentu akan dirawat, tapi tidak akan lama. Setelah itu, hidupnya kembali normal lagi. Malah, ia lebih khawatir kena demam berdarah, TBC.
Kata Ade, masyarakat Indonesia lebay soal korona dan kehilangan akal sehat.
"Kita kuat. Geli sih sekaligus prihatin melihat masyarakat berburu beli masker sampai harganya meningkat sepuluh kali lipat," katanya.
Ade menambahkan masyarakat panik karena imajinasi mereka sendiri.
"Jadi saya sih tidak merasa ada petaka kalau saya misalnya kena virus corona. Terus terang kalau saya kena virus corona saya tidak akan stres, depresi, atau merasa Tuhan sedang menghukum saya," kata Ade.
Duo kon**l @Dennysiregar7 dan @adearmando1 ini lah yang di awal virus corona mengabaikan pendapat epidemolog dan ahli kesehatan. Dengan gayanya yang sok meyakinkan mengabaikan pendapat para ahli. Loe berdua berhutang ke nyawa puluhan ribu orang yang meninggal karena corona!!! pic.twitter.com/8rK058D38O
— #RepublikDagelan (@panca66) July 17, 2021
