Nasib Pilu Warga Bogor Saat PPKM, Wifi Gratis Mati karena Tak Dianggarkan Bima Arya, Pelajar dan Orang Tua Menjerit

| 29 Jul 2021 12:52
Nasib Pilu Warga Bogor Saat PPKM, Wifi Gratis Mati karena Tak Dianggarkan Bima Arya, Pelajar dan Orang Tua Menjerit
Ilustrasi (NHK)

ERA.id - WIFI gratis yang dipasang oleh Pemerintah Kota Bogor sudah tidak berjalan sejak Januari 2021 yang lalu. Akibatnya banyak orang tua murid yang mulai kelimpungan karena tidaknya adanya Wifi gratis.

Tak hanya itu, sejumlah orang tua harus rela membeli kuota untuk menunjang kegiatan belajar mengajar anak-anaknya.

Untuk diketahui, Pemerintah Kota Bogor sendiri telah memasang WIFI gratis sebanyak 50 tempat dari total 797 RW yang ada di Kota Bogor pada bulan September 2020 dan hanya berlangsung hingga bulan Desember.

Sementara itu, Wakil Walikota Bogor, Dedie A Rachim mengaku tidak menganggarkan biaya untuk WIFI publik gratis yang diperuntukan bagi siswa untuk mengikuti pembelajaran jarak jauh (PJJ) selama pandemi Covid-19.  

"Tidak dianggarkan karena kita berasumsi di Juli sudah mulai pembelajaran tatap muka, meskipun uji coba. Tetapi, lonjakan covid meningkat, sehingga batal. Kita tidak menduga dengan adanya varian delta ini mengakibatkan perpanjangan sekolah dari rumah," ujar Wakil Wali Kota Bogor, Dedie A. Rachim kepada wartawan, Kamis (29/7/2021).

Menurut dia, saat ini Pemkot Bogor masih mencari solusi pembiayaan WIFI gratis. Sebab, anggaran Belanja Tak Terduga (BTT) tak mungkin digunakan untuk pembiayaan WIFI. "Nggak bisa pakai BTT, karena beda peruntukannya," ungkapnya.

Dedie menjelaskan, saat ini Pemkot Bogor tengah mencari solusi lain untuk pembiayaan WIFI gratis. Salah satunya dengan berupaya melobi beberapa provider agar dapat memberikan corporate social responsibility (CSR) dalam bentuk kuota untuk WIFI gratis.

"Nah, sekarang kami sedang cari beberapa provider untuk bisa memberikan bantuan untuk WIFI gratis," ucapnya.

Lebih lanjut, Dedie mengaku akan mencoba mengalokasikan anggaran WIFI gratis pada APBD Perubahan 2021.

"Nanti di APBD Perubahan akan coba kita alokasikan," ucapnya.

Di tempat terpisah, salah satu orang tua murid, Eny nurrochim warga Tegal Gundil, RT 04 RW 16, Kecamatan Bogor Utara, mengatakan beberapa bulan ke belakang ini sudah tidak ada kiriman kuota.

"Jadi anak-anak yang pada belajar di sekitar sini pada nanyain, ibu nomor ini diganti bukan," ucapnya

Eny menjelaskan, bahwa sejak Januari 2021 wilayahnya tidak mendapatkan kuota. Sejauh ini, kata Eny, untuk menunjang kegiatan belajar mengajar di wilayahnya, pihaknya bersama warga sekitar melakukan urunan untuk membeli kuota dengan kisaran 5.000 per orang.

"Tapi meski urunan ada beberapa warga juga yang keberatan rata-rata meraka adalah supir angkot dan tukang parkir. Kalau yang supir angkot itu katanya jarang mendapat tarikan, sedangkan kalau yang tukang parkir ngeluhnya sepi," ucapnya.

Eny berharap agar pemerintah memberikan penjelasan terkait adanya Wifi gratis yang dipasang di wilayah beberapa bulan yang.

"Yang saya bingung ini WIFInya mau diambil atau gimana, terus sekarangkan pembelajarannya banyak zoom ya nah itu kan menguras kuota ya, apalagi anak saya kan kelas 3 apalagi kelas 3 SMA, ada yang jelas 3 SMP banyak memakan zoom kata mereka pada mengeluhkan tentang bagaimana pengiriman kuota gratis itu," pungkasnya.

Rekomendasi