ERA.id - Komika Reza Pardede atau akrab disapa Coki Pardede tengah hangat dibicarakan. Pasalnya selain terjerat narkotika, cara Coki menggunakan narkotika jenis sabu terbilang tidak lazim.
Kasat Narkoba Polres Metro Tangerang AKBP Pratomo Widodo menyebut cara penggunaan narkotika yang dilakukan Coki Pardede dapat berakibat fatal. Namun dalam pengakuannya Coki mengaku lebih mendapat sensasi dari cara tersebut.
"Si coki sudah kita lakukan interogasi terkait dengan bagaimana cara dia menggunakan sabu ini kan tidak lazim ya," kata Pratomo, Jumat (3/9).
Namun dalam praktiknya, lanjut Kasat, Coki melakukan riset terlebih dahulu. Dirinya mendapatkan cara tersebut dari hasil pencarian di Google.
"Cuma dia itu melihat riset ya searching di Google cara caranya. Jadi dia punya ukuran tertentu yang di tubuhnya itu kuat. Jadi dicoba dulu dari sedikit, dari sedikit dicoba misalnya satu mili (gram) sabu, kemudian dilarutkan di air panas ya," ungkapnya.
"Kurang lebih sekitar 5 mili. Dicoba dulu. Nah ketika dicoba, dia merasa lebih enak. Dia mulai tambah dikit. Jadi dia menyampaikan dua mili, kemudian dicampur dgn air sekitar 10 mili. Itu kemampuan tubuhnya dia," tambah Kasat.
Menurut Kasat cara penggunaan yang dilakukan Coki terbilang ekstrim. Apalagi narkoba tersebut dapat merenggut nyawanya sendiri.
"Jadi dia punya standarnya sendiri untuk mencampurnya ini. Ya jadi ini merupakan metode yang membahayakan dari pada pengguna. Apa lagi narkoba," jelasnya.
Meski begitu dari pengakuan Coki, lanjut Kasat, metode menggunakan narkotika seperti itu dapat membuatnya merasakan sensasi yang berbeda.
"Jadi dia merasakan kenikmatannya lebih berbeda. Dia kan sudah mencoba juga dengan yang dibakar. Terus kemudian yang disuntik ini, kenikmatannya lebih nendang. Kemudian apabila, sesekali dia menggunakan dari dubur. Jadi jarum suntik itu dia lepas, kemudian diambil dari cara yang tadi, sama," jelasnya.
Kasat menambahkan, Coki sudah mulai menggunakan narkoba sejak kuliah. Dirinya mengaku sering mencoba untuk berhenti namun tidak bisa.
"Mulai aktif itu satu tahunan ke belakang ya. Dia mengenal narkoba ini udah dari masa kuliah. Terus berusaha berhenti, tapi ndak bisa. Dia maksimal berhenti lima bulan. Dia sampaikan ke saya, lima bulan tapi dia pengen lagi. Ya mulai aktif lagi setahun belakangan," tuntasnya.