ERA.id - Wakil Gubernur DKI Jakarta Ahmad Riza Patria mengaku tak mengetahui adanya laporan mengenai keluarga pejabat yang menerima vaksinasi Covid-19 dosis ketiga atau booster di daerah perkantoran kawasan Sudirman, Jakarta Pusat.
Menurut Riza, hingga saat ini vaksin booster hanya diberikan kepada tenaga kesehatan (Nakes).
"Saya belum pernah dengar. (Vaksin) booster itu sementara ini diperuntukan bagi tenaga kesehatan. Saya belum tahu, tolong dicek kembali kebenarannya," ujar Riza kepada wartawan dikutip pada Jumat (10/9/2021).
Terkait vaksin booster untuk masyarakat umum, Riza mengatakan, pemerintah pusat memang merencanakannya. Namun belum diketahui lebih lanjut apakah tetap gratis atau berbayar.
"Saya kira nanti pemerintah pusat akan mengeluarkan kebijakan tentang booster. Kita tunggu saja. Apakah harus bayar, milik swasta, rumah sakit atau tempat-tempat yang ditunjuk, silakan saja nanti," kata Riza.
Riza mengatakan, pemerintah saat ini hanya sanggup untuk membiayai vaksinasi Covid-19 dosis pertama dan kedua. Sementara, untuk perlindungan tambahan seperti vaksinasi booster yang nantinya disediakan, masyarakat bisa mendapatkan dengan cara membayar.
"Kan orang yang pengin booster agar merasa lebih terjamin, tapi masak semua harus dibayar dari pemerintah? Habis dong uang pemerintah," tutur Riza.
"Pemerintah memberi bantuan dosis satu dan dua. Kalau ingin yang ketiga dan seterusnya, saya kira pemerintah harus bijak, banyak sekali yang harus dibiayai. Pembangunan, kesejahteraan, keadilan perlu biaya semua," lanjutnya
Sebelumnya, LaporCovid-19 membeberkan temuan terbaru yang didapat dari laporan warga mengenai vaksinasi Covid-19 dosis ketiga atau booster. Diketahui, sejumlah keluarga pejabat hingga aparat negara yang menerima vaksin booster di area perkantoran kawasan Sudirman, Jakarta.
"Hari ini aja kami mendapat laporan adanya booster vaksin ketiga untuk keluarganya pejabat dan aparat di salah satu perkantoran swasta di Jakarta, di Jalan Sudirman," ujar pegiat LaporCovid-19 Ahmad Arif dalam diskusi virutal, Ribu (8/9/2021).
Arif juga mengaku kerap mendapat laporan dari warga mengenai penyimpangan penggunaan vaksin booster oleh kalangan pejabat hingga elite. Bahkan, beberapa penyimpangan dilakukan di fasilitas negara.
"Ini beberapa laporan yang masuk ke kami mengenai penyimpangan penggunaan vaksin dosis ketiga. Bahkan ada sebagian di antaranya melaporkan penyuntikkan itu dilakukan di Mabes misalnya dan dan seterusnya," kata Arif.