ERA.id - Plt Dirjen Pencegahan dan Pengendalian Penyakit (Dirjen P2P) Kementerian Kesehatan (Kemenkes) Maxi Rein Rondonuwu meminta para pejabat memahami bahwa vaksinasi Covid-19 dosis ketiga atau booster hanya diprioritaskan untuk tenaga kesehatan.
Hal ini menaggapi pengakuan sejumlah pejabat yang mendapatkan vaksin booster.
"Tolong, apalagi pejabat ya harus paham yang harus Diprioritaskan tenaga kesehatan, karena mereka garda terdepan," ujar Maxi kepada wartawan di Jakarta, Rabu (25/8/2021).
Maxi mengatakan, dirinya sudah tiga kali menerbitkan surat edaran yang menegaskan bahwa vaksin booster hanya untuk tenaga kesehatan. Tidak boleh digunakan oleh warga nontenaga kesehatan.
Maxi juga mengaku sudah tiga kali mengeluarkan surat edaran untuk menegaskan bahwa vaksin booster hanya untuk tenaga kesehatan. Bahkan, surat edaran terakhir diterbitkan atas desakan dari berbagai pihak, sekaligus menegus kepala dinas kesehatan.
"Edaran sudah kami sampaikan, saya sudah tiga kali bikin edaran, (vaksin booster) hanya untuk nakes," kata Maxi.
"Kemarin saya keluarkan lagi karena desakan orang bahwa ada orang yg bukan nakes sudah mulai dosis tiga, jadi kami langsung buat edaran, mengingatkan saja, menegur, termasuk kepala dinas," kata Maxi.
Sementara bagi masyarakat yang menggunakan Vaksin Nusanatara yang digagas oleh mantan Menteri Kesehatan Terawan Agus Putranto, Maxi mengatakan bahwa itu merupakan urusan pribadi.
Kemenkes, kata Maxi, tidak ikut mengatur penggunaan Vaksin Nusantara untuk program vaksinasi Covid-19 nasional.
"Bukan (diatur Kemenkes), itu urusan pribadi," kata Maxi.
Masalah pejabat mendapat vaksin booster ini mecuat setelah adanya pengakuan dari sejumlah pejabat pusat dan daerah. Pengakuan itu bahkan dilakukan di hadapan Presiden Joko Widodo.
Hal itu terungkap dalam obrolan sejumlah pejabat daerah dan pusat saat Jokowi meninjau vaksinasi Covid-19 di Samarinda, Kalimantan Timur, Selasa (24/8/2021). Rekaman obrolan tersebut sempat disiarkan di kanal YouTube Sekretariat Presiden, namun kini telah dihapus.
Saat melakukan peninjauan, Jokowi didampingi oleh Menteri Pertahanan Prabowo Subianto, Panglima TNI Marsekal Hadi Tjahjanto, Kapolri Jenderal Pol Listyo Sigit, Gubernur Kalimantan Timur Isran Noor, dan Wali Kota Samarinda Andi Harun.
Dalam perbincangan itu, Gubernur Kalimantan Timur Isran Noor dan Panglima TNI Marsekal Hadi Tjahjanto mengaku sudah menerima suntikan vaksin booster.