Aksi DPRD Tangerang Bangun 'Safe House' untuk Anak Korban Kekerasan

| 03 Oct 2021 21:11
Aksi DPRD Tangerang Bangun 'Safe House' untuk Anak Korban Kekerasan
DPRD Kota Tangerang (Iqbal/era.id)

ERA.id - Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) mendorong Pemerintah Kota (Pemkot) Tangerang membangun Rumah Aman. Rumah Aman tersebut bakal diperuntukkan bagi anak yang menjadi korban kekerasan baik fisik atau seksual.

Anggota Komisi II DPRD Kota Tangerang, Saiful Mila mengatakan hal tersebut merupakan kebutuhan mendesak. Kata dia, ketika ada anak korban kekerasan mereka anak ditempatkan di rumah aman.

"Ini harus ada pengamanan karena bukan pengamanan fisik terjadi terulang tapi yang lebih mendasar lagi pengamanan psikologis untuk tidak ter-blow up, untuk diamankan secara indentitas hingga mental," ujarnya, Minggu, (3/10/2021).

Dia menjelaskan rumah aman ini merupakan salah satu dari mitigasi dalam penanggulangan kasus-kasus anak. Anak yang menjadi korban akan mendapatkan fasilitas trauma healing, psikologi dan solusinya.

"Ini rumah aman tuh materinya banyak mulai dari mitra hukum, psikolog, solusi. Mau diapakan korban selanjutnya masuk rumah aman mentalnya dibangun, hukumnya di kawal, solusi diberikan, Kota Tangerang kalo enggak ada itu, bagaimana ada solusi kota ramah anak," jelasnya.

Sejak Januari hingga September 2021, Pelayanan Terpadu Pemberdayaan Perempuan dan Anak (PT2TP2A) Kota Tangerang mencatat 100 perempuan dan anak di Kota Tangerang jadi korban kekerasan.

Terdiri dari, 41 orang di anak perempuan, 41 perempuan dewasa, dan 18 anak laki-laki. Korban kekerasan didominasi anak perempuan dan perempuan dewasa. Terbanyak kasus pencabulan yakni 16 sisanya persetubuhan anak, kekerasan fisik dan bullying.

"Dalam rangkuman hukum daerah apa sikapnya, ini menjadi koreksi besar ketika timbul bahwa kekerasan dan penyalahgunaan terhadap anak meningkat," kata Saiful.

Dia mengungkapkan kasus-kasus tersebut di Kota Tangerang tidak menjadi skala prioritas. Sehingga, pembangunan Rumah Aman dikesampingkan.

"terkesan bahwa kekerasan terhadap perempuan pelanggaran terhadap anak ini bukan menjadi platform prioritas di kota Tangerang Sehingga dianggap sepele soal save house ini," kata Saiful.

"Nanti Dinas Sosial, P2TP2A , Satpol PP ini mereka kerja dalam trilogi di unit SKPD bekerja dan memberi masukan ke walikota saya yakin dia akan respon," tambah Saiful.

Rekomendasi