200 Sekolah di Bogor Gelar PTM, Dedie Rachim Minta Tumbuhkan Semangat Belajar

| 04 Oct 2021 20:51
200 Sekolah di Bogor Gelar PTM, Dedie Rachim Minta Tumbuhkan Semangat Belajar
Wakil Wali Kota Bogor, Dedie A Rachim (Diman Sutini/era.id)

ERA.id - Wakil Walikota Bogor, Dedie A Rachim meninjau langsung pelaksaan pembelajaran tatap muka di hari pertama di SMPN-SMAN 1 Bogor yang berada di Jalan Juanda, Kecamatan Bogor Tengah, Kota Bogor, Senin (4/10/2021).

Dalam peninjaunnya, Dedie mengingatkan agar pihak sekolah menjaga protokol kesehatan dengan secara ketat, agar tidak terjadi lagi paparan baru. Selain itu pihak sekolah selalu mengikuti surat keputasan bersama (SKB) 4 meter.

"Di rumah saya yakin, juga anak anak sudah di vaksin, orang tua sudah di vaksin,  rumah juga insya allah aman, nah ada beberapa anak yang ke sekolah itu menggunakan sarana angkutan umum, jadi harus ada treatment khusus,steril,sekolah steril, nah bagaimana cara anak anak juga aman dan kemudian saling melindungi harus ada satu metode yang di kembangkan khusus ya tadi mencegah menjadi paparan baru," ucap Dedie yang juga pernah menjabat sebagai Direktur di Komisi Pemberatasan Korupsi (KPK).

Sementara itu, Kepala Sekolah SMN 1 Bogor, Bambang Aryan menuturkan sudah beberapa bulan lalu pihaknya telah menyiapkan baik terkait dengan sarana dan prasarana yang harus disiapkan.

"Misalnya ruangannya tempat mejanya menggunakan partisi-partisi agar meminimalisir penyebaran," kata Kepala Sekolah SMAN 1 Bogor, Bambang Aryan kepada wartawan, Senin (04/10/2021).

Kemudian, lanjut Bambang, ketika masuk para siswa-siswi ini harus mencuci tangan, cek suhu tubuh, terus ada Handsanitazer, disetiap ruangan juga ada.

"Setiap penggantian- penggantian sesi atau penggantian pelajajaran itu kita coba semprotkan desinfektan, sehingga benar benar upaya kita meminimalisir penyebaran itu," ucap Bambang.

Bambang juga menjelaskan dalam proses pembelajaran nantinya akan diberi waktu selama 2-3 jam. Meskipun dalam surat keputusan empat menteri diperbolehkan 4 jam.

"Untuk mata pembelajaran kita yang anggap potensial" ucap Bambang.

Sementara untuk anak-anak yang mengalami komorbit dan yang belum divaksin serta komdisinya tidak fit untuk tidak memaksakan untuk masuk sekolah.

"Karena kami juga sediakan  daring. Jadi selain di sekolah kami langsung terkoneksi dengan webcamm  bisa di akses oleh anak anak di rumah masing masing, jadi bagi yang belum di izinkan oleh orang tua maka mereka bisa melaksankan pembelajran ya di rumah" pungkasnya.

Rekomendasi