Sidak Pasar, DKP Kota Tangerang Temukan Pangan Mengandung Formalin dan Boraks

| 10 Dec 2021 21:30
Sidak Pasar, DKP Kota Tangerang Temukan Pangan Mengandung Formalin dan Boraks
Sidak yang dilakukan DKP Pemkot Tangerang (Muhammad Iqbal/Era.id)

ERA.id - Jelang Hari Raya Natal dan Tahun Baru (Nataru), Pemkot Tangerang melalui DKP (Dinas Ketahanan Pangan) dan Dinkes Kota Tangerang berkolaborasi bersama Dispertan Banten dan DKP Provinsi Banten dan BPOM Serang Banten, melakukan intensifikasi pengawasan pangan, di Pasar Anyar, Jumat (10/12/2021).

Intensifikasi pengawasan ini merupakan bentuk pengawasan post-market yang dilakukan untuk melengkapi pengawasan rutin, di samping kegiatan operasi atau pengawasan dengan target khusus.

Kepala DKP, Abduh Surahman mengungkapkan upaya ini sekaligus untuk mengantisipasi potensi bahaya produk pangan tidak memenuhi ketentuan (TMK) yang cenderung meningkat pada hari-hari besar. Sebagai akibat meningkatnya permintaan dan persediaann kebutuhan pangan.

“Melalui intensifikasi yang dilakukan, tim berhasil mengambil 43 sampel pangan. Mulai dari, ayam, lontong, tahu, daging, manisan, hingga kerupuk-kerupuk. 20 sampel di tes boraks, 4 sampel dites rodamin dan 19 sampel di tes formalin,” ungkap Abduh.

Hasilnya, DKP menemukan kandungan formalin dalam sejumlah jenis bahan makanan yakni ceker ayam dan kepala ayam, serta sejumlah jenis ikan yang dijual. Pihaknya juga menemukan kandungan boraks di sejumlah makanan jadi seperti lontong, kerupuk.

Berdasarkan hasil penilaian DKP, dia menyatakan presentase pangan aman di Pasar Anyar mencapai 93,02 persen.

“Prinsipnya Pemkot Tangerang akan melakukan teguran dan pembinaan. Sebelumnya, kita telah melakukan penindakan pengendalian oleh Kepolisian, dan sidang tipiring dilakukan Satpol PP dengan denda dan pembinaan,” jelasnya.

Ia pun meminta, masyarakat harus terus menjalankan protokol kesehatan dan menjadi konsumen cerdas dalam memilih pangan aman. “Mulai dari melakukan cek kemasan, label, izin edar, dan cek kadaluwarsa sebelum membeli atau mengonsumsi pangan olahan,” imbaunya.

Rekomendasi