ERA.id - Anak pria lanjut usia (lansia) berinisial WH (89) yang tewas dikeroyok di Pulogadung Jakarta Timur karena dituduh mencuri, Bryna, mengakuheran, mengapa ayahnya yang sudah lansia mengemudikan mobilnya sampai ke Pulogadung sendirian.
"Kalau mau pulang ke rumah di Kalibata Jakarta Selatan, tidak lazim mengunjungi Pulogadung," katanya, Senin (24/1).
Posisi korban awalnya di Tebet Jakarta Selatan sudah dekat ke Kalibata, Tapi korban WH justru menuju ke Pulogadung yang dinilai lebih jauh.
"Dari Tebet ke Kalibara cuma sekitar 10 menit kalo nggak macet. Tapi, kenapa papa sampai ke Pulogadung. Kenapa papa juga sampai malam, kami bingung juga," katanya.
Sedangkan keluarga korban, Freddy Y Patty menambahkan, ponsel korban saat ini sudah dibawa polisi untuk pemeriksaan lebih lanjut. Sementara keluarga korban sudah menyerahkan bukti visum pada penyidik, Minggu (23/1), sekitar pukul 15.00 WIB.
"Visum sudah selesai tapi semua diserahkan ke penyidik ya. Sekitar 3-4 hari lagi kami ketemu penyidik untuk membahas hasil visum tersebut," kata Freddy, seperti dikutip dari Antara.
Freddy mengatakan, keluarga berharap polisi bisa mengungkap dalang atau aktor utama di balik tindakan penganiayaan serta motif apa yang melandasinya.
Dalam video amatir, tampak massa yang mengemudikan beberapa sepeda motor terlibat kejar-kejaran dengan WH yang mengemudikan mobil berwarna hitam, sambil berteriak 'maling-maling' dan memukuli kendaraan di kawasan industri Pulogadung.