Posisi Taufik Gerindra Segera Diganti, Ketua DPRD DKI: Tak Ada Jabatan yang Abadi

| 20 Apr 2022 13:57
Posisi Taufik Gerindra Segera Diganti, Ketua DPRD DKI: Tak Ada Jabatan yang Abadi
Ketua DPRD DKI Prasetyo Edi Marsudi usai diperiksa oleh KPK soal dugaan korupsi Formula E Jakarta.

ERA.id - Ketua DPRD DKI Jakarta Prasetyo Edi Marsudi memuji M Taufik yang bersedia memimpin rapat paripurna pergantiannya dari jabatan Wakil Ketua DPRD DKI Jakarta.

"Beliau minta dan itu hebat, teman saya. Yang penting kan kuorumnya itu, apakah disetujui untuk pergantian pimpinan dewan, yang penting kuorumnya dulu 50+1," kata Prasetyo di Gedung DPRD DKI Jakarta, Selasa (19/4/2022) kemarin.

Prasetyo mengatakan, pihaknya memang meminta kepada Taufik untuk memimpin rapat paripurna pada 26 April 2022 dan juga sempat menelepon M Taufik untuk menanyakan apakah tidak ada masalah memimpin paripurna DPRD DKI.

"Rotasi pucuk pimpinan adalah hal yang wajar. Prasetyo sendiri sudah bersama-sama di pucuk pimpinan hampir dua periode. Saya pikir ini biasa saja, semua harus siap. Tidak ada jabatan yang abadi," katanya.

Menurut Prasetyo, usai menggelar rapat paripurna, surat pergantian akan dikirim ke Kementerian Dalam Negeri karena pergantian pimpinan dewan dan wakilnya berada pada ranah Kemendagri.

"Secara 'de facto' Bu Rani sudah menjabat, tetapi untuk memimpin belum. Saat ini masih Pak Taufik," katanya.

Sebelumnya, Ketua Fraksi Gerindra DPRD DKI Jakarta Rani Mauliani mengatakan penunjukan dirinya sebagai pengganti Taufik juga atas arahan partai.

"Penggantian bukan karena kami kompetisi," kata Rani.

Politisi senior Gerindra M Taufik dicopot dari jabatannya sebagai Wakil Ketua DPRD DKI dan digantikan Ketua Fraksi Gerindra Rani Maulani.

Taufik mengatakan tidak mengerti alasan spesifik alasan dirinya diganti, tetapi menekankan penggantian adalah hal yang wajar.

Ia membantah pencopotannya terkait dengan penyebutan namanya dalam sidang kasus dugaan korupsi tanah di Munjul.

Pergantian M Taufik dibenarkan oleh Ketua Dewan Pimpinan Daerah (DPD) Partai Gerindra DKI Jakarta Ahmad Riza Patria pada 1 April lalu.

Rekomendasi