ERA.id - Stadion Internasional Jakarta (JIS) belum tentu menjadi kandang Persija saat mengarungi Liga 1 Indonesia musim 2022-2023. Presiden klub Persija Mohamad Prapanca yang bilang.
“Belum bisa dipastikan. Kami lagi memfinalisasi kontrak dengan PT Jakarta Propertindo (Jakpro). Ini urusan bisnis ke bisnis (B2B), jadi tidak ada urusannnya dengan Pemerintah Provinsi DKI Jakarta sebagai pemilik Jakpro,” ujar Prapanca di JIS, Jakarta, Sabtu silam.
Menurut Prapanca, salah satu hal yang masih terus dibicarakan oleh Persija dan Jakpro adalah soal harga. Bagi manajemen “Macan Kemayoran”, pembiayaan untuk menggunakan JIS seharusnya tidak merugikan salah satu pihak.
“Contohnya, andai mahal karena harus untuk menutup return of investment-nya Jakpro, yang nantinya harus dikorbankan The Jakmania (suporter Persija-red). Kami tidak mau seperti itu. Kami mesti mencapai harga tertentu yang menguntungkan semua pihak. Itu yang sedang kami negosiasikan,” tutur Prapanca.
Selain itu, dia melanjutkan, Persija sebagai tim sepak bola memiliki standar untuk stadion kandang. Untuk hal ini, JIS yang baru digunakan pada April 2022, belum diverifikasi oleh PSSI atau PT Liga Indonesia Baru (LIB).
Pemeriksaan itu sangat vital lantaran Persija merupakan klub profesional yang berlisensi AFC.
“Kalau berdasarkan verifikasi JIS memenuhi syarat sebagai home base, maka JIS siap menjadi kandang Persija,” kata Prapanca.
Andai pembicaraan Persija dan Jakpro mandek, Prapanca menegaskan bahwa pihaknya akan mengajukan Stadion Utama Gelora Bung Karno (SUGBK), Jakarta, atau Stadion Patriot Candrabhaga, Bekasi, menjadi opsi kandang Persija di musim 2022-2023.
“Ketika Liga 1 akan dimulai, yang rencananya Juli 2022, kami harus memasukkan stadion kandang sebagai syarat administrasi. Kalau negosiasi kami dengan Jakpro belum bisa, maka saya harus memasukkan stadion lain. Bisa jadi SUGBK atau Patriot Candrabhaga karena dua stadion itu sudah memenuhi syarat verifikasi,” ujar Prapanca.
Sementara, terkait potensi JIS menjadi rumah Persija di Liga 1 Indonesia 2022-2023, Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan menegaskan bahwa detail perjanjian antara Jakpro dan Persija masih dalam pembahasan.
“Mudah-mudahan segera tuntas. Yang penting semangatnya sama,” tutur Anies.