Alasan Coldplay Hanya Konser Satu Hari di Indonesia Terungkap, Pemerintah Lakukan Pembenahan

| 02 Aug 2023 19:15
Alasan Coldplay Hanya Konser Satu Hari di Indonesia Terungkap, Pemerintah Lakukan Pembenahan
Konser Coldplay (antaranews)

ERA.id - Pada November nanti Coldplay akan konser di Indonesia. Berbeda dengan konser di Singapura, konser di Indonesia akan digelar satu hari. Lalu, apa alasan Coldplay hanya konser satu kali di Indonesia?

Alasan Coldplay Hanya Konser Satu Hari di Indonesia

Rasa penasaran masyarakat terjawab. Beberapa waktu lalu Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif, Sandiaga Uno, memberikan penjelasan terkait alasan band asal Inggris itu hanya konser sehari. Dia mengatakan, salah satu alasannya adalah proses perizinan di Indonesia yang lebih rumit dibandingkan negara lain.

"Karena tadi temen-temen ada yang nyeletuk Coldplay salah satu pertimbangan, kenapa Coldplay hanya memilih satu hari di sini dan lebih dari satu hari di negara lain itu karena faktor salah satunya adalah perizinan, baik dari kemudahan perizinan, waktu perizinan, dan juga biaya perizinan tersebut," terang Sandiaga Uno di Kompleks Istana Kepresidenan, Jakarta, Selasa (1/8/2023), seperti dikutip Era.id.

Sandiaga Uno (YouTube)

Terkait hal tersebut, dia menjelaskan, pemerintah menyiapkan sistem satu pintu perizinan kegiatan seni budaya dan olahraga di Indonesia. Rencananya, sistem tersebut diuji coba pada September 2023.

Sistem satu pintu memungkinkan penyelenggara kegiatan mengajukan perizinan secara digital. Sandiaga berharap hal tersebut dapat memudahkan pelaku kegiatan seni dan olahraga untuk menyelenggarakan acara.

"Rapat tadi diputuskan untuk diujicobakan di bulan September secara pilot project digitalisasi dari perizinan penyelenggaraan event, kita harapkan ini bisa kita evaluasi per periodik untuk memudahkan perizinan," terangnya.

Implementasi Perizinan Digital

Sandiaga menjelaskan, sistem digitalisasi satu pintu perizinan akan diluncurkan di enam lokasi dan akan dievaluasi. Setelah itu, pemerintah akan memperluas implementasi hal tersebut.

"Karena dari 3.000 event yang kita data di tahun ini akan menggerakkan ekonomi sekitar Rp197 triliun dan jika digitalisasi ini bisa berlangsung, dan mencapai efisiensi akan tercapai nilai tambah ekonomi sekitar tambahan Rp17 triliun," papar Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif.

Dia berharap sistem digitalisasi ini mampu mendorong lebih banyak penyelenggaraan acara bertaraf internasional. Dengan demikian, hal tersebut diharapkan juga mendorong terciptanya peluang usaha dan lapangan kerja baru. Target peluang usaha dan lapangan kerja baru tahun 2024 adalah 4,4 juta.

Proses perizinan kegiatan seni dan olahraga mendapatkan banyak keluhan dari para penyelenggara. Salah satu yang dikeluhkan adalah keluarnya izin yang tidak berselang lama dengan jadwal acara sehingga terjadi ketidakpastian.

Ditargetkan, sistem digitalisasi perizinan untuk kegiatan taraf nasional bisa terbit 14 hari sebelum acara. Sementara, izin kegiatan taraf internasional keluar 21 hari sebelum acara.

"Targetnya menggunakan proses digitalisasi yang memangkas tahapan sehingga pelayanan publik untuk perizinan event ini akan jauh lebih baik ke depan," terang Sandiaga.

Terkait biaya, Sandiaga Uno mengatakan bahwa pemerintah sedang melakukan perhitungan. Ini juga dibahas sebab biaya perizinan dan kemanan juga jadi masalah penyelenggaraan acara.

"Dan ini sekarang dihitung standarnya dan nanti pas uji coba kita akan rencananya bulan September kita akan sampaikan pada pilot project itu berapa biaya yang akan dikenakan untuk pengamanan, untuk perizinan dan PNBP yang dihasilkan itu bisa secara transparan dilaporkan," tandasnya.

Rekomendasi