ERA.id - Wakil Presiden Ma'ruf Amin mengatakan, di tengah krisis global saat ini, semua pihak harus melakukan jihad ekonomi. Hal ini sejalan dengan tagline Hari Ulang Tahun (HUT) ke-77 Republik Indonesia (RI) yaitu Pulih Lebih Cepat, Bangkit Lebih Kuat.
"Kita melakukan jihad ekonomi ke depan. Jadi kalau dulu jihad menghadapi musuh, kita sekarang menghadapi jihad ekonomi yaitu pulih lebih cepat dan bangkit lebih kuat," kata Ma'ruf usai menghadiri peringatan Hari Konstitusi dan HUT ke-77 MPR RI di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Kamis (18/8/2022).
Untuk itu, kata Ma'ruf, semua pihak harus mengesampingkan kepentingan-kepentingan kelompok dan golongan demi kepentingan negara.
"Karena itu, kita semua sepakat bahwa kita mengenyampingkan kepentingan-kepentingan kelompok, kepentingan-kepentingan golongan demi untuk memenuhi panggilan ibu pertiwi," kata Ma'ruf.
Ma'ruf menambahkan, semangat para pejuang dalam meraih kemerdekaan harus terus digelorakan di tengah berbagai macam krisis global, termasuk dalam menghadapi pandemi Covid-19.
"Kita ingin pulih setelah kita menghadapi pandemi. Karena itu, maka kita harapkan melalui semangat 45 dan semangat keikhlasan para pejuang dulu untuk menjiwai kita semua," kata Ma'ruf.
Adapun dalam pidatonya di acara Hari Konstitusi dan HUT ke-77 MPR RI, Ma'ruf menyebut bahwa Undang-Undang Dasar (UUD) 1945 sebagai konstitusi negara, merupakan landasan yang kuat bagi kebangkitan ekonomi.
Pada Pasal 33 UUD 1945, kata Ma'ruf, merupakan pandu ekonomi bagi Bangsa Indonesia yang mengedepankan kegiatan ekonomi secara kolektif. Jika pasal ini dijalankan degnan sebaik-baiknya, maka pembangunan ekonomi tidak akan memunculkan paradoks antara pertumbuhan dan pemerataan.
"Pertumbuhan ekonomi yang dicapai tidak akan diiringi oleh ketimpangan. Jalan lurus berdasarkan ruh konstitusi ini merupakan jihad ekonomi bangsa," ucapnya.