ERA.id - Poltracking merilis hasil survei cawapres pada Pilpres 2024. Hasilnya, nama Menteri BUMN Erick Thohir menjadi salah satu kandidat terkuat.
Erick konsisten masuk ke 4 besar cawapres terkuat pada survei Poltracking yang bertemakan “Proyeksi Peta Koalisi Pilpres 2024”.
Meskipun terhitung figur baru, namun Erick Thohir mampu bersaing dengan nama-nama yang sudah lama berkecimpung pada perpolitikan, seperti Gubernur Jawa Barat (Jabar), Ridwan Kamil dan Menparekraf Sandiaga Uno yang sempat mencalonkan diri sebagai cawapres pada 2019 silam.
Erick Thohir melampaui nama-nama potensial sekaliber Ketua DPR RI Puan Maharani dan Gubernur Jawa Timur (Jatim) Khofifah Indar Parawansa. Elektabilitas keduanya tertahan di bawah 10 persen.
“Puan Maharani menyusul di posisi lima dengan elektabilitas 6,5 persen, Khofifah Indar Parawansa di angka 5,4 persen,” jelas Hanta.
“Sedangkan nama-nama seperti Andika Perkasa, Muhaimin Iskandar, Airlangga Hartanto dan Mahfud MD elektabilitasnya masih di bawah lima persen,” tambahnya.
Poltracking Indonesia melakukan survei terhadap 1.220 respon pada periode 01-07 Agustus 2022. Survei ini menggunakan metode multistage random sampling dengan margin of error (MoE) +/- 2,9 persen pada tingkat kepercayaan 95 persen.
Poltracking Indonesia pada Kamis 9 Juli 2022 lalu juga mengeluarkan hasil surveinya. Dalam survei itu, Erick Thohir konsisten berada di posisi teratas dalam bursa cawapres 2024.
"Dalam simulasi surat suara 10 nama Cawapres 2024, angka elektabilitas dari setiap kandidat yaitu Sandiaga Salahuddin Uno (15.5%), Erick Thohir (12.4%),” ungkat Direktur Eksekutif Poltracking Indonesia, Hanta Yuda dalam rilis Poltracking Indonesia bertajuk “Proyeksi Kandidat Kuat Kandidasi Pilpres 2024.
Selain itu, eks Presiden Inter Milan ini juga masuk ke dalam nama 10 capres teratas menyaingi nama-nama populer. Dalam bursa capres, Erick Thohir konsisten bersama nama-nama besar lainnya.
"Simulasi surat suara 10 nama Capres 2024, angka elektabilitas dari setiap kandidat yaitu Ganjar Pranowo (26.9%), Prabowo Subianto (22.5%), Anies Baswedan (16.8%), Agus Harimurti Yudhoyono (3.6%), Ridwan Kamil (3.4%), Erick Thohir (2.6%), Sandiaga Salahuddin Uno (2.2%), Khofifah Indar Parawansa (2.0%), Airlangga Hartarto (1.8%) dan Puan Maharani (1.2%),” ungkapnya.
Dalam simulasi berpasangan, Erick Thohir meraih elektabilitas tertinggi saat diduetkan dengan Ganjar Pranowo.
Pasangan capres-cawapres Ganjar Pranowo-Erick Thohir berhasil menyaingi pasangan Prabowo Subianto Puan Maharani dan Anies Baswedan-Agus Harimurti Yudhoyono.
"Dalam simulasi 3 pasangan calon presiden-wakil presiden, Ganjar Pranowo-Erick Thohir memperoleh angka elektabilitas 27,6%, diikuti pasangan Prabowo Subianto-Puan Maharani 20,7% dan Anies Baswedan-Agus Harimurti Yudhoyono 17,9%,” jelasnya.
Sebagai informasi, Survei Poltracking Indonesia diselenggarakan pada 16-22 Mei 2022 dengan menggunakan metode multistage random sampling. Survei Poltracking Indonesia melibatkan 1220 responden dengan margin of error (MoE) +/- 2.9% pada tingkat kepercayaan 95%.
Sampel survei ini menjangkau 34 provinsi seluruh Indonesia secara proporsional berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS) terakhir.