ERA.id - Fraksi Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) DPR RI mengusulkan pembentukan Pantia Khusus (Pansus) Tragedi Kanjuruhan. Pansus ini akan melibatkan Komisi X dan Komisi III.
"Kami mengusulkan pembentukan Pansus. Jadi jelas penangannya, siapa yang harus bertanggung jawab. Karena memang ini melibatkan beberapa unsur dari penyelenggaranya, PSSI, dan kemudian dari Kemenpora dan pihak Kepolisian," kata Anggota Fraksi PKB Heru Widodo di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Senin (3/10/2022).
Heru mengaku sudah ada delapan fraksi di DPR RI yang mendukung pembentukan Pansus Tragedi Kanjuruhan. Adapun satu partai yang belum memberikan sikap yaitu PPP karena sedang kunjungan luar negeri.
Namun, berdasarkan komunikasi, Fraksi PPP sudah sepakat memberikan dukungan dan tanda tangan untuk membentuk Pansus.
"Besok kita akan minta dukungan yang lebih banyak lagi, teman-teman di Komisi III dan Komisi X," kata Heru.
Sementara Juru bicara Fraksi PKB M Khadafi mengungkapkan, hasil rapat di Komisi X DPR RI yang menjadi leading sector dibidang olahraga, sepakat agar Tragedi Kanjuruhan diusut tuntas agar terang-benderan dan hasilnya disampaikan ke publik.
"Dengan adanya kolaborasi Komisi X dan Komisi III, karena menyangkut mitra Komisi III (mitra) Kepolisian, maka akan semakin mudah dan terang benderang. Siapa yang akan bertanggungjawab berkenaan dengan Tragedi di Kanjuruhan," ucap Khadafi.
Terpisah, Ketua Fraksi PDI Perjuangan Utut Adianto mengatakan, pihaknya mendukung usulan Fraksi PKB untuk membentuk Pansus Tragedi Kanjuruhan.
Utut menegaskan, dukungan ini bukan semata-mata karena urusan politik. Namun, fraksinya memandang pentingnya Pansus untuk dilakukan DPR RI sebagai bentuk empati terhadap korban.
"Barusan kita ngomong Pak Putra (Anggota Komisi X DPR RI Putra Nababan) rencananya mau membuat Pasus. Ini bukan karena mbak Puan ketemu Cak Imin minggu lalu. Ini lebih kepada simpati yang mana harapannya tidak akan terulang lagi," kata Utut.
Seperti diketahui, pertandingan Liga 1 antara Persebaya vs Arema Malang pada Sabtu (1/10) malam berakhir menjadi tragedi. Berawal dari masuknya para supporter Arema Malang ke lapangan berujung pada sejumlah tembakan gas air mata oleh Polisi.
Celakanya, gas air mata itu ditembakan ke arah tribun membuat puluhan ribu penonton kalang kabut. Akibatnya, ratusan nyawa tak tertolong.
Bedasarkan data versi pemerintah, jumlah korban jiwa mencapai 125 orang.
Menteri Koordinator bidang Politik, Hukum, dan Keamanan (Menko Polhukam) Mahfud MD mengatakan, pemerintah memutuskan membentuk Tim Gabungan Independen Pencari Fakta atau TGIPF untuk menyelesaikan tragedi di Stadion Kanjuruhan, Malang, Jawa Timur (Jatim).