Warga Pluit Disuntik Vaksin COVID-19 Kosong, Wagub DKI: Bukan Program dari Kita

| 10 Aug 2021 14:40
Warga Pluit Disuntik Vaksin COVID-19 Kosong, Wagub DKI: Bukan Program dari Kita
Ilustrasi vaksinasi COVID-19 (Dok. Antara)

ERA.id - Wakil Gubernur DKI Jakarta Ahmad Riza Patria menyatakan, program vaksinasi yang digelar di salah satu sekolah di kawasan Pluit, Jakarta Timur bukan program yang dijalankan Pemerintah Provinsi DKI Jakarta. Hal ini sekaligus menanggapi insiden tenaga kesehatan menyuntikan vaksin COVID-19 kosong kepada salah satu warga di Pluit.

Menurut Riza, pelaksanaan vaksinasi itu diinisiasi oleh yayasan pendidikan yang ingin membantu pemerintah untuk mempercepat pelaksanaan vaksinasi COVID-19.

"Soal vaksin kosong, itu kan bukan program dari kita. Itu ada satu sekolah, yayasan ikut membantu menyelenggarakan vaksin," ujar Riza kepada wartawan yang dikutip Selasa (10/9/2021).

Sedangkan terkait tenaga kesehatan yang menyuntikan vaksin COVID-19 kosong, kata Riza, saat ini masih diselidiki oleh pihak kepolisian. Dia meminta publik untuk menunggu hasil pemeriksaan polisi mengenai insiden tersebut.

"Namun kenapa petugas nakes menyuntikkan tanpa isi vaksinnya, sedang diteliti, sedang dicek, itu menjadi kewenangan, kewajiban dari kepolisian," kata Riza.

"Nanti kita tunggu hasil, apa motifnya, apa penyebabnya, apakah benar kosong atau tidak, nanti kita tunggu saja hasil pemeriksaan," imbuhnya.

Diberitakan sebelumnya, beredar sebuah video di media sosial yang memperlihatkan seorang tenaga kesehatan (nakes) menyuntikkan vaksin kosong kepada salah satu warga di Pluit, Jakarta Utara.

Video penyuntikan vaksin COVID-19 kosong berdurasi 15 detik ini diunggah oleh akun Twitter @Irwan2yah. Ia menjelaskan bahwa peristiwa itu terjadi di Sekolah IPK Pluit Timur pada Jumat (6/8) sekitar pukul 12.30 WIB.

"Saya ingin berbagi informasi. Kejadian di Sekolah IPK Pluit Timur. Tanggal 6/8/21. Jam 12.30 suntikan vaksinasi, ternyata suntik kosong," cuit akun @Irwan2yah, dilihat ERA.id, Senin (9/8/2021).

Setelah protes, sang vaksinator yang menyuntikkan vaksin kosong itu pun akhirnya meminta maaf dan kemudian dilakukan suntik vaksin kembali.

Rekomendasi