Anies ke Rizieq Shihab: Terima Kasih Atas Dukungan Selama Kami Bertugas di Jakarta

| 09 Oct 2022 07:00
Anies ke Rizieq Shihab: Terima Kasih Atas Dukungan Selama Kami Bertugas di Jakarta
Anies Rasyid Baswedan (Antara)

ERA.id - Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan menyampaikan terima kasih kepada Rizieq Shihab yang selama lima tahun ini banyak memberikan dukungan kepada dirinya. Masa jabatan Anies akan berakhir pada 16 Oktober 2022.

Hal itu disampaikan Anies saat menghadiri acara peringatan Maulid Nabi Muhammad di Petamburan, Jakarta Pusat pada Jumat (7/10).

"Izinkan saya dalam kesempatan ini mengungkapkan rasa terima kasih atas doa, atas dukungan, atas perhatian yang diberikan selama kami bertugas," kata Anies dikutip dari kanal YouTube Islamic Brotherhood Television, Sabtu (8/10/2022).

"Habib Rizieq, minggu depan saya selesai bertugas di Jakarta. Doakan saya bisa husnul khotimah," ucapnya.

Anies mengatakan, selama menjalankan tugas sebagai kepala daerah di Jakarta sudah banyak hal yang dikerjakan. Khususnya dalam menghadirkan keadilan sosial.

Namun, menurutnya, langkah-langkah yang diambilnya untuk menghapus ketimpangan kerap kali tidak direspon dengan baik oleh berbagai kekuatan di Jakarta.

"Kita ingin jaga keadilan, dan langkah yang dilakukan tidak selalu disambut gegap gempita dari berbagai kekuatan yang ada di kota ini," katanya. 

Meski tak selalu mendapatan dukungan, ia menegaskan dalam menjalankan tugasnya dia selalu mengandalkan Tuhan. Menurutnya, tidak jarang dalam menemukan jalan buntu saat hendak mengambil suatu keputusan, namun dibukaan pintu keluar saat berpasarah kepada Tuhan.

Hal itu tidak terlepas dari doa-doa yang dipanjatkan oleh Rizieq beserta kelompoknya."Kami sering sekali merasakan, ketika merasa jalannya diduga buntu, ternyata muncul jalan keluar tak terduga-duga dan itu semua tidak lepas dari doa kita semua," katanya.

Mantan menteri pendidikan dan kebudayaan itu mencontohkan, sebagian masyarakat miskin di Jakarta terancam tidak memiliki tempat tinggal lantaran harga tanah terus naik.

Sehingga mengakibatkan hanya warga kelas atas saja yang bisa menetap. Sementara warga miskin tersingkirkan.

"Itu enggak pernah dianggap masalah di kota ini. Saya perhatikan satu-satu terusir, kenapa? Karena PBB-nya mahal. Apalagi kalau dulunya orang tuanya tinggal di tempat-tempar yang dulu biasa-biasa saja, sekarang menjadi tempat yang dianggap elite," katanya.

Meski begitu, Anies mengklaim di era kepemimpinannya ini 85 persen rumah di Jakarta telah bebas PBB. Hanya 15 persen yang membayar, itupun berasal dari kalangan ekonomi atas.

Anie lantas menitipkan kepada Rizieq dan kelompoknya untuk terus menjaga kerja kerasnya dalam menghasilkan kesetaraan ekonomi di Jakarta. Jangan sampai ke depannya semakin banyak orang-orang yang terusir dari tanahnya sendiri.

"Insyaallah apa yang sudah dikerjakan di Jakarta mudah-mudahan bisa dipertahankan. Suasana ketenangan, keteduhan, kedamaian ini bisa kita jalankan," katanya.

"Saya sering sampaikan, tidak ada kedamaian, keteduhan dalam keadaan suasana ketidakadilan. Tanpa keadilan, tidak mungkin ada kedamaian dan keteduhan. Yang namanya persatuan, kedaiaman, syaratnya adalah kedaan, dan itulah yang coba saya terapkan di sini," sambungnya.

Rekomendasi