Pemerintah Setop Sementara Peredaran Paracetamol Sirup yang Dicurigai Penyebab Gagal Ginjal

| 19 Oct 2022 16:00
Pemerintah Setop Sementara Peredaran Paracetamol Sirup yang Dicurigai Penyebab Gagal Ginjal
Ilustrasi paracetamol sirup (Antara)

ERA.id - Menteri Koordinator Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (Menko PMK) Muhadjir Effendy menyatakan pemerintah resmi menyetop sementara obat yang diduga menyebabkan gagal ginjal.

"Untuk beberapa obat yang masih dalam tanda petik dicurigai," ujar Muhadjir menanggapi peningkatan kasus kesehatan tersebut saat ditemui di Jakarta, Rabu (19/10/2022) dikutip dari Antara.

Muhadjir mengatakan obat-obatan yang akan disetop peredarannya sementara waktu, dilakukan kajian oleh Kementerian Kesehatan dan investigasi yang didukung oleh Badan Pengawasan Obat dan Makanan (BPOM).

Dia belum dapat menyebut secara pasti penyebab peningkatan kasus gagal ginjal akut di Indonesia. Sebab saat ini masih berupa dugaan yang bermula dari kasus gagal ginjal akut yang dialami negara-negara Afrika Barat, kemudian terdeteksi dari produk obat yang dihasilkan di Asia Selatan.

"Kalau yang di Afrika Barat sudah terdeteksi ya ada produk obat dari negara Asia Selatan yang mengekspor produk itu ke wilayah Afrika Barat. Tetapi untuk Indonesia, dipastikan bahwa barang itu, obat itu, tidak masuk ke Indonesia," kata Muhadjir.

Hingga kini, pihaknya menunggu pemutakhiran kasus gagal ginjal akut yang mayoritas menyerang anak-anak, dari Kementerian Kesehatan.

Sebelumnya, Wakil Menteri Kesehatan (Wamenkes) Dante Saksono Harbuwono mengatakan bahwa pemerintah menginstruksikan penghentian sementara penjualan obat sirup di seluruh apotek selama pelaksanaan investigasi risiko infeksi menyusul munculnya kasus gangguan ginjal akut pada anak.

"Kita terus melakukan investigasi dan melakukan beberapa hal untuk identifikasi kelainan ginjal akut pada anak, salah satunya adalah penyebab infeksi karena obat-obatan," kata Dante di Jakarta, Rabu.

"Obat-obatan tersebut sudah dilakukan pemeriksaan di laboratorium pusat forensik dan sedang kita identifikasi lagi obat mana saja yang bisa menyebabkan kelainan ginjal," katanya.

Rekomendasi