Jokowi Diusulkan Jadi Ketum PDIP, Ganjar: Waspadai Adu Domba dari Penumpang Gelap

| 31 Oct 2022 08:45
Jokowi Diusulkan Jadi Ketum PDIP, Ganjar: Waspadai Adu Domba dari Penumpang Gelap
Gubernur Jateng Ganjar Pranowo dan Presiden Jokowi (Dok. Pemprov DKI)

ERA.id -  Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo menyatakan isu dukungan Joko Widodo untuk menjadi Ketua Umum PDIP sengaja digulirkan untuk mengadu domba. Penggagasnya adalah penumpang gelap yang ingin menciptakan disharmoni hubungan di tubuh PDIP.

Hal itu disampaikan Ganjar untuk merespons wacana yang memunculkan nama Jokowi sebagai pengganti Megawati Soekarnoputri sebagai Ketua Umum PDIP. “Saya meminta kita semua mewaspadai adanya penumpang gelap. Agar siapapun tidak membuat gerakan yang merusak nama baik seseorang,” kata dia, dalam keterangannya, dikutip Senin (31/10/2022).

Menurut Ganjar, dirinya dengan Presiden Jokowi merupakan orang partai yang sangat paham aturan PDIP. “(Ide Jokowi Ketum PDIP) Itu sebuah kengawuran dan imajinasi dari seorang yang tidak mengerti aturan di PDI Perjuangan, yang tidak mengerti relasi di antara kami di dalam partai, dan sangat sembrono,” katanya.

Mengenai suksesi ketua umum, lanjut Ganjar, kongres partai sudah mengatur dengan sangat rapi. Sehingga ide Jokowi merebut tampuk kepemimpinan PDIP, menurut Ganjar, adalah kengawuran. "Itu sangat ngawur. Pak Jokowi bukan tipe yang seperti itu,” katanya.

Agar isu tersebut tidak menjadi bola liar, Ganjar mengajak agar seluruh pendukung Presiden Jokowi melawan isu tersebut. “Saya kira yang seperti ini mesti dicermati, apakah ini ide pribadi atau seruan orang. Kita yang sejak awal mendukung Pak Jokowi di dalam pemerintahan tentu harus segera meng-counter orang-orang semacam ini agar tidak terpancing situasi yang mengadudomba,” kata dia.

Menurut Ganjar, nuansa penumpang gelap dan adu domba juga tercium pada kejadian beberapa waktu lalu. Saat itu sekelompok orang yang mengaku sebagai relawan Ganjar mendesak KPK mengusut Ketua DPR RI Puan Maharani terkait kasus e-KTP.  “Mulai banyak penumpang gelap dan mendorong-dorong dengan adu domba,” katanya.

Ganjar pun meminta agar relawan manapun tidak menggunakan strategi-strategi politik kotor, terlebih menjelang pemilu 2024 nanti. “Saya ingin menyampaikan relawan manapun atau siapapun, satu agar tidak menjelek-jelekkan orang, dua tidak mendiskreditkan orang, tiga juga tidak mendiskreditkan partai-partai,” katanya.

Rekomendasi