Jokowi Diusulkan Gantikan Megawati Jadi Ketum PDIP, FX Rudy: Setuju

| 02 Oct 2023 19:13
Jokowi Diusulkan Gantikan Megawati Jadi Ketum PDIP, FX Rudy: Setuju
Ketua DPC PDIP Kota Solo FX Hadi Rudyatmo (Amalia Putri/Era)

ERA.id - Presiden Joko Widodo diwacanakan menjadi Ketua Umum Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) setelah masa jabatan Megawati Soekarnoputri. Terkait hal ini, Ketua DPC PDIP Kota Solo FX Hadi Rudyatmo sepakat dengan wacana tersebut.

"Setuju, pokoknya kalau kader PDIP diusulkan siapapun, berarti punya potensi. Pak Jokowi diusulkan (jadi Ketum PDIP) nggak masalah," kata Rudy saat ditemui di Balai Kota Solo, Senin (2/10).

Rudy pun mengaku ikut diuntungkan dengan Jokowi menjadi Ketum PDIP. Sebab Rudy merupakan pasangan Jokowi saat dulu ia maju sebagai Wali Kota Solo pada Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) 2005 lalu. Sehingga kedekatan tersebut berpengaruh pada Rudy.

"Mohon maaf, berarti saya itu katut kesinggung-singgung (ikut menjadi pembicaraan). Maju wali kotanya bareng Rudy," ujarnya.

Menurutnya sosok Jokowi patut untuk memimpin PDIP setelah kepemimpinan Megawati lengser. Sebab Jokowi pernah berhasil menjadi Presiden dan memimpin negara.

"Lha sekarang me-manage 270 juta lebih, nyaman kok. PDIP anggap saja 140 juta aja, pasti lebih nyaman. Tapi kembali lagi, semua ke keputusan kongres," kata Rudy.

Rudy bahkan kembali menegaskan jika terkait kepengurusan PDIP pasca Megawati lengser, menjadi kewenangan dari Kongres PDIP di tahun 2025 mendatang. Menurut Rudy saat ini partai lebih fokus untuk pemenangan pemilu terlebih dahulu.

"Itu yang menentukan kongres. Bukan saya bukan siapa-siapa, itu kongres. Semua keputusan di kongres. Kita kan memenangkan pileg, pilpres dulu, nek masalah ketua umum, DPD, DPC, ranting itu nanti setelah pemilu selesai," katanya.

Sementara itu Wali Kota Solo yang juga putra sulung Presiden Jokowi, Gibran Rakabuming Raka enggan banyak berkomentar terkait hal ini. Gibran yang juga kader PDIP ini memilih menghindar dari pertanyaan tersebut.

"Sudah-sudah, untuk (wawancara) politik sudah cukup hari ini. Kalau itu (pengganti ketua umum) urusan ketua-ketua," katanya.

Rekomendasi