Usai Varian XBB, IDI Minta RI Waspada Varian Baru COVID-19 XBC

| 03 Nov 2022 15:44
Usai Varian XBB, IDI Minta RI Waspada Varian Baru COVID-19 XBC
Ilustrasi (Antara)

ERA.id - COVID-19 terus menerus menciptakan varian dan subvarian baru yang menyebabkan angka kasus positif meningkat. Terbaru, muncul subvarian XBB yang merupakan rekombinan dari varian Omicorn dan Delta.

Meski begitu, Ikatan Dokter Indonesia (IDI) menyampaikan, adanya ancaman baru COVID-19 yaitu subvarian XBC yang pertama kali ditemukan di Inggris.

"XBC pertama kali dilaporkan oleh UK Health Security Agency tanggal 7 Oktober 2022," ujar Ketua Satuan Tugas (Satgas) Covid-19 dari IDI Erlina Burhan dalam konferensi pers daring, Kamis (3/11/2022).

Setelah dilaporkan adanya temuan infeksi Covid-19 subvarian XBC di Inggris, IDI juga mencatat temuan kasus subvarian baru itu sudah terdeteksi di Filipina.

Erlina mengatakan, berdasarkan laporan yang diterima IDI, kasus COVID-19 subvarian XBC di Filipina sudah tercatat sebanyak 153 kasus. Dari jumlah tersebut, tercatat ada lima kasus kematian.

"XBC tadi saya katakan pertama di UK, kemudian di FIlipina. Di Filipina sudah 153 kasus. Oleh sebab itu, kita harus hati-hati ya, karena sudah ada lima kematian dari XBC yang dilaporkan di Filipina," katanya.

Berdasarkan data tersebut, IDI mengimbau kepada pemerintah dan juga masyarakat untuk berhati-hati dan kembali memperketat protokol kesehatan. Sebab, sangat mungkin subvarian XBC menyebar hingga Indonesia.

"Nah, sekarang XBC di Filipina, deket juga dari Indonesia. Jadi kita juga harus waspada XBC ini ada kemungkinan juga akan masuk, mari kita tingkatkan prokes," ucap Erlina.

Untuk gejala COVID-19 subvarian XBC, Erlina mengatakan belum ada laporan ilmiah resminya. Namun, besar kemungkinan gejalanya tidak lebih berat daripada varian Covid-19 lainnya.

Dia menjelaskan, subvarian XBC merupakan rekombinan dari varian Delta. Sehingga, diprediksi gejala pasien yang terinfeksi pun akan sama saat terpapat varian Delta.

"Meskipun belum ada laporan bukti ilmiah resmi, karena tadi disampaikan XBC merupakan kombinasi varian Delta, maka gejala anosmia dan ageusia yang merupakan gejala khas varian Delta mungkin dapat terjadi," pungkasnya.

Rekomendasi