ERA.id - Mantan Kanit 1 Satreskrim Polres Metro Jakarta Selatan AKP Rifaizal Samual menceritakan saat dirinya melakukan olah TKP di rumah dinas Ferdy Sambo di Kompleks Polri Duren Tiga, Jakarta Selatan.
Dari olah TKP itu, dilakukan pemeriksaan ke tiga saksi, yakni ke Bharada Richard Eliezer (Bharada E), Bripka Ricky Rizal (Bripka RR), dan Kuat Ma'ruf.
Kepada ketua majelis hakim, Samual menerangkan ketiganya kompak menjawab kejadian tembak menembak di rumah dinas Sambo diawali dengan Yosua yang masuk ke kamar Putri Candrawathi dan melakukan pelecehan ke istri Ferdy Sambo tersebut.
"Siapa saja yang saudara interogasi atau memberikan keterangan awal dari kejadian itu? Ada Bharada Eliezer, siapa lagi?," tanya hakim ke Samual, saat persidangan terdakwa obstruction of justice kasus pembunuhan Brigadir J, Irfan Widyanto di Pengadilan Negeri Jakarta Selatan (PN Jaksel), Kamis (3/11/2022).
"Kemudian saudara Kuat Ma'ruf dan saudara Ricky. Bahwa kejadian tersebut diawali adanya pelecehan seksual, kepada dari Ibu PC," kata Samual. "Oleh siapa?," balas hakim.
"Oleh almarhum pada saat itu beliau menyampaikan oleh almarhum," timpal Samual.
Samual menjelaskan ketiganya menyebut Yosua masuk ke kamar Putri Candrawathi dan melakukan pelecehan seksual. Dia tak mendapat informasi apakah Putri Candrawathi dilecehkan juga di Magelang atau tidak.
Lebih lanjut, Samual menerangkan kejadian tembak menembak diawali ketika Putri Candrawathi berteriak.
"Mereka bertiga mendengar ada suara minta tolong dari Ibu yang membuat akhirnya mereka turun. Kalau untuk saudara Ricky dari arah luar (rumah), maju masuk, maju mengarah ke arah ruang tengah dan terjadi peristiwa tembak menembak," ungkapnya.
Samual bercerita, Bharada E mengaku telah menembak Brigadir J. Dia mengaku langsung bertanya seputar kronologi kejadian ke Bharada E. Namun tak lama kemudian, Ferdy Sambo memanggilnya.
"Kemudian dia (Bharada E) menjelaskan ke saya, yang pada intinya meyakinkan saya sebagai penyidik bahwa terjadi peristiwa tembak menembak. Dalam proses saya bertanya kepada saudara Richard, saya di panggil oleh saudara Ferdy Sambo, 'Dinda, sini kamu'," ungkapnya.
Samual segera menghadap Ferdy Sambo. Dia mengatakan dirinya ditegur karena dianggap terlalu keras mengintrogasi Bharada E.
"Kemudian dia menyampaikan, 'kamu jangan kencang-kencang nanyanya ke Richard, dia sudah bela keluarga saya. Kalau kamu nanyanya begitu, dia baru mengalami peristiwa membuat psikologisnya terganggu. Bisa ya?'. Saya sampaikan 'siap bisa jenderal'," kata Samual.
"Jadi pada saat itu kami merasa mungkin saya yang salah karena saya bertanya terlalu keras dan mencecar saudara Richard pada saat itu," tambahnya.