ERA.id - Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) mencatat, sebanyak 17 orang tewas dan 19 orang luka-luka akibat gempa berkekuatan 5,6 magnitudo yang terjadi di Kabupaten Cianjur, Jawa Barat. Data tersebut masih terus diperbarui.
"BNPB terus melakukan pendataan jumlah korban, korban jiwa khususnya di Kabupaten Cianjur 17 orang meninggal dunia dan 19 orang warga alami luka-luka cukup berat," kata Kepala BNPB Letjen TNI Suharyanto dalam keterangan pers, Senin (21/11/2022).
Untuk membantu evakuasi korban dan menyalurkan bantuan, BNPB telah menempatkan satu unit helikopter agar memudahkan mengerahkan bantuan ke daerah-daerah terisolir.
"BNPB akan menempatkan satu unit helikopter untuk mempermudah penanganan darurat bencana, evakusi dan pendistribusian logistik ke lokasi-lokasi terisolir," kata Suharyanto.
Selain korban jiwa, gempa tersebut juga menimbulkan kerusakan infrastruktur di beberapa daerah terdampak.
Suharyanto menambahkan, akan segera menuju ke lokasi terdampak untuk melakukan upaya percepatan penanganan gempa.
“Besok pagi saya akan ke lokasi, untuk melaksanakan pendampingan terhadap langkah-langkah penanganan gempa di Cianjur, selain itu untuk memastikan pemenuhan kebutuhan masyarakat terdampak," lanjutnya.
Untuk diketahui, telah terjadi gempa berkekuatan 5,6 magnitudo yang berpusat di sekitar wilayah Kabupaten Cianjur, Provinsi Jawa Barat.
Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BNKG) menginformasikan, gempa disebabkan karena adanya pergerakan dari sesar cimandiri. Adapun pusat kedalam gempa yaitu 10 kilometer.
Lantaran merupakan gempa dangkal, BMKG menyebut ada potensi terjadi gempa susulan. Masyarakat diimbau untuk tidak berada di dalam ruangan atau gedung saat gempa terjadi.
Meski begitu, BMKG memastikan gempa di Cianjur tidak menyebabkan tsunami karena pusat gempa ada di darat.