Akademisi Unair Anggap Ganjar-Erick Bagai Soekarno-Hatta

| 06 Dec 2022 11:20
Akademisi Unair Anggap Ganjar-Erick Bagai Soekarno-Hatta
Ganjar Pranowo dan Erick Thohir

ERA.id - Akademisi dari Universitas Airlangga (Unair) Prof Hotman Siahaan menilai jika Ganjar Pranowo dan Erick Thohir berduet di Pilpres 2024, maka pasangan ini bagai Soekarno-Hatta.

Selain itu, Hotman juga menilai pernyataan Partai Amanat Nasional (PAN) yang menyatakan Ganjar-Erick pantas diusung adalah langkah rasional.

Menurut Hotman, langkah yang ditunjukkan oleh PAN tak lepas dari hasil beberapa survei. Gubernur Jawa Tengah dan Menteri BUMN tersebut memiliki kredibilitas dan elektabilitas tinggi.

"Semua yang dilakukan oleh PAN berdasarkan basis data yang sangat akurat dari lembaga survei terpercaya di Indonesia," kata dia.

Lanjut Hotman, berdasarkan simulasi dari berbagai lembaga survei politik yang ada, Ganjar-Erick merupakan kandidat terkuat.

Wajar, sebab Ganjar dinilai merupakan representasi politisi yang piawai di Indonesia. Sedangkan Erick, dinilainya memiliki kinerja yang luar biasa di BUMN.

Selain itu, faktor kedekatan kedua tokoh ini dengan Presiden Jokowi juga turut meningkatkan elektabilitas keduanya. "Pasangan Ganjar Erick ini bagaikan pasangan Soekarno dan Hatta di era kemerdekaan dahulu," ujarnya.

Ia mengatakan Soekarno merupakan politikus yang besar dan solidarity maker. Sedangkan Hatta merupakan teknokrat yang andal dan administratif maker.

Sosok Ganjar bisa mempersatukan banyak orang layaknya Soekarno. Sedangkan Erick administratif maker seperti Hatta.

Tidak hanya itu, kedua nama tersebut juga memiliki basis pemilih yang bisa saling melengkapi di Pemilihan Presiden 2024. Basis massa Ganjar yakni di wilayah Jawa Tengah sedangkan Erick Thohir di generasi milenial maupun pesantren.

Meski Koalisi Indonesia Bersatu (KIB) masih ingin mendorong masing-masing ketua umum partai politiknya, namun Hotman yakin Golkar, PPP dan PAN akan mengambil sikap rasional. Ketiga partai itu diyakini tidak akan mendukung sosok yang "tak laku dijual" di Pilpres 2024.

"Mereka akan bersikap rasional dengan tak memilih calon yang elektabilitas rendah dan pasti kalah di Pilpres 2024. Mereka pasti akan memilih calon yang elektabilitas tinggi dan laku dijual," ujar dia.

Rekomendasi