Soal Wacana Reshuffle, PDIP Sindir NasDem: Kalau Gentle Menterinya Mengundurkan Diri dong!

| 04 Jan 2023 06:05
Soal Wacana Reshuffle, PDIP Sindir NasDem: Kalau Gentle Menterinya Mengundurkan Diri dong!
Ketua DPP PDI Perjuangan, Djarot Saiful Hidayat (Antara)

ERA.id - Ketua DPP PDI Perjuangan, Djarot Saiful Hidayat kembali menyindir Partai NasDem di tengah wacana perombakan kabinet atau reshuffle. Menurutnya, menteri-menteri dari NasDem sebaiknya mengundurkan diri saja.

Hal ini merespons kinerja sejumlah menteri dari Partai NasDem dan juga sikap partai besutan Surya Paloh yang belakangan mendeklarasikan mantan Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan sebagai bakal calon presiden (capres) 2024.

"Satu, kinerjanya. Dua, termasuk partainya. Kalau memang gentle betul, sudah seperti itu, akan lebih baik untuk menteri-menterinya, lebih baik mengundurkan diri, itu lebih gantle," tagas Djarot di Kantor DPP PDIP, Menteng, Jakarta, Selasa (3/1/2023).

Menurut Djarot, menteri-menteri dari NasDem sudah tak cocok lagi mengerjakan program-program Jokowi. Terlebih, NasDem sempat menyebut Anies sebagai antitesa Jokowi.

"Sebab mungkin agak tidak cocok dengan kebijakan Pak Jokowi. Termasuk yang disampaikan adalah sosok antitesis Pak Jokowi," ucapnya.

Dia mengatakan, jika NasDem masih bertahan di dalam pemerintahan, dikhawatirkan tidak melanjutkan apa yang sudah dibangun oleh pemerintahan Jokowi.

"Ya dikhawarirkan adalah apa yang dikerjakan pak Jokowi selma 10 tahun yang sudah seperti ini, ini akan tidak berlanjut kepada masa pemerintahan sesudahnya, siapapun presidennya. Ini kan yang menjadi pertanyaan kita," paparnya.

Secara khusus, anggota Komisi IV DPR RI itu menyoroti kinerja Menteri Pertanian (Mentan) Syahrul Yasin Limpo dan Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan (LHK) Siti Nurbaya Bakar khususnya terkait dengan isu ketahanan pangan.

"Karena saya di Komisi IV, maka saya sampaikan bahwa menteri pertanian dan menteri LHK itu perlu dievaluasi. Terkait misalnya kira sudah berusaha menjadi negara swasembada pangan, menjadi negara dengan kedaulatan pangan, tapi ternyata produksi masih tidak mencukupi," pungkasnya. 

Rekomendasi