ERA.id - Pakar Komunikasi Politik Universitas Airlangga Surabaya, Dr. Suko Widodo menilai Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil sebagai pasangan yang realistis untuk calon presiden Ganjar Pranowo dan Prabowo Subianto.
"Ridwan Kamil (RK) memiliki beberapa kelebihan lain. Pertama, mantan Wali Kota Bandung itu punya pengaruh kuat di Jawa Barat dan Jakarta," kata Suko di Surabaya, Minggu kemarin.
Kedua, Ridwan Kamil sangat populer di media sosial, sehingga berpengaruh besar terhadap netizen. Ketiga, Ridwan Kamil termasuk gubernur yang berhasil dalam tugas.
Dari tiga nama capres dengan elektabilitas tertinggi sejauh ini, Suko menyebutkan bahwa Ridwan Kamil paling realistis jika berpasangan dengan Ganjar Pranowo atau Prabowo Subianto.
"Karena Ganjar pengaruhnya besar di Jawa Tengah, Daerah Istimewa Yogyakarta, serta Jawa Timur. Sementara Prabowo punya pengaruh merata meski basis kekuatannya terpencar-pencar. Jika dengan Anies Baswedan, relatif sama irisannya," ujarnya.
Khusus di Jawa Timur, meski belum memiliki basis massa yang besar, Suko menilai RK masih punya peluang untuk masuk dan mendongkrak suara dari beberapa sub kultur.
Baik Mataraman, Arek, Pendalungan, Madura maupun Osing. Salah satu yang dibutuhkan adalah intensitas bersentuhan dengan masyarakat Jawa Timur.
"Jika ingin mendongkrak, maka bisa mengambil mesin Golkar yang jumlahnya relatif besar dan kalangan netizen," ujar dia.
Suko menambahkan bila merujuk survei terbaru IPI dan LSI, peluang Ridwan Kamil mendongkrak suara, bila pemilu dilaksanakan saat ini. "Jika pemilunya hari ini, peluang RK paling besar. Namun, pemilu masih sekitar sembilan setengah bulan lagi," katanya.
"Untuk itu, setiap kandidat masih punya peluang meningkatkan elektabilitas. Termasuk RK yang kini elektabilitasnya sebagai cawapres berada di posisi teratas," ujarnya.
Menurut dia, sesuai dengan hasil survei beberapa lembaga survei, Ganjar, Anies, dan Prabowo masih relatif sama kuat. Di antara mereka belum ada yang lebih dominan satu sama lain.
"Karena itu, posisi calon wakil presiden sangat menentukan. Artinya, posisi kandidat presiden baik Anies, Ganjar, maupun Prabowo memiliki peluang sama. Maka itu tergantung siapa kandidat wakil presidennya. Cawapres menentukan,' katanya
Berdasarkan jadwal yang telah ditetapkan oleh Komisi Pemilihan Umum (KPU) RI, pendaftaran bakal calon presiden dan wakil presiden dijadwalkan dimulai pada 19 Oktober sampai dengan 25 November 2023.
Sebagaimana diatur dalam Undang-Undang Nomor 7 Tahun 2017 tentang Pemilihan Umum (UU Pemilu), pasangan calon presiden dan wakil presiden diusulkan oleh partai politik atau gabungan partai politik peserta pemilu yang memenuhi persyaratan perolehan kursi paling sedikit 20 persen dari jumlah kursi DPR atau memperoleh 25 persen dari suara sah secara nasional pada pemilu anggota DPR sebelumnya.
Saat ini, terdapat 575 kursi di parlemen sehingga pasangan calon presiden dan wakil presiden pada Pilpres 2024 harus memiliki dukungan minimal 115 kursi di DPR RI. Selain itu, pasangan calon juga dapat diusung oleh parpol atau gabungan parpol peserta Pemilu 2019 dengan total perolehan suara sah minimal 34.992.703 suara.