Gerindra Tak Anggap Ultimatum PKB soal Deklarasi Capres-Cawapres sebagai Ancaman

| 09 Jun 2023 10:58
Gerindra Tak Anggap Ultimatum PKB soal Deklarasi Capres-Cawapres sebagai Ancaman
Prabowo Subianto dan Muhaimin Iskandar salam komando saat berbarengan ke KPU beberapa waktu lalu. (Dok. Muhaimin Iskandar)

ERA.id - PKB mengancam akan mengevaluasi Koalisi Kebangkitan Indonesia Raya (KKIR) bila pasangan calon presiden dan calon wakil presiden tak segera dideklarasikan di bulan Juni ini.

Menanggapi hal tersebut, Ketua Harian DPP Partai Gerindra Sufmi Dasco Ahmad tak menganggap hal itu sebagai ancaman.

"Saya pikir yang disampaikan Pak Jazilul (Waketum PKB Jazilul Fawaid) itu tidak juga merupakan suatu ancaman," kata Dasco di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, dikutip Jumat (9/6/2023).

Menurutnya, yang disampaikan PKB merupakan masukan yang memang perlu untuk dievaluasi bersama. "Karena itu satu masukan dan masukan itu kami terima dan kami evaluasi bersama," ucapnya.

Dasco mengatakan, politik saat ini masih dinamis dan segala kemungkinan masih mungkin terjadi. Tapi dia memastkan Gerindra dan PKB tetap berkomitmen segala keputusan dilakukan bersama-sama.

"Tentunya langkah-langkah itu akan diambil bersama-sama oleh Gerindra dan PKB kita akan berkoodinasi dan selalu berkoordinasi dengan PKB," kata wakil ketua DPR RI itu.

Diberitakan sebelumnya, Wakil Ketua Umum PKB Jazilul Fawaid mengatakan, partainya bakal mengevaluasi Koalisi Kebangkitan Indonesia Raya (KKIR) apabila tak segera mengumunkan pasangan calon presiden dan calon wakil presiden yang akan diusung pada Pemilihan Presiden (Pilpres) 2024.

Menurutnya, para ulama dan kiai meminta agar Ketua Umum PKB Muhaimin Iskandar mendeklarasikan pasangan capres-cawapres di bulan Juni ini.

"Beberapa tokoh, ulama, dan kiai di PKB mohon segera diputuskan saja. Sarankan ke Pak Muhaimin, segera putuskan di bulan Juni," kata Jazilul di Jakarta, dikutip Kamis (8/6).

"Kalau enggak ya dinetralkan lagi saja, begitu. Ya dievaluasi," imbuhnya.

Jazilul mengatakan, para ulama dan kiai ini sudah cukup lama menunggu. Sebab, sebelumnya mereka menargetkan sebelum Hari Raya Idulfitri 1444 Hijriah sudah ada keputusan soal capres-cawapres.

Jika terlalu lama, dikhawatirkan semakin susah menentukan tokoh untuk diusung di Pilpres 2024.

"Kita ini sudah dua kali Lebaran. Waktu itu lebaran Idulfitri, para kiai sudah minta. Ini sekarang sudah Lebaran Kurban. Jadi nunggu Lebaran apa lagi? Enggak ketemu nanti," kata Jazilul.

Rekomendasi