ERA.id - Di tengah isu dugaan kebocoran data paspor 34 juta warga negara Indonesia, Badan Siber dan Sandi Negara (BSSN) menyatakan bahwa sistem elektronik milik Direktorat Jenderal Imigrasi, Kementerian Hukum dan hak Asasi Manusia, saat ini berjalan dengan baik.
"Yang pasti adalah sistem elektronik yang dimiliki oleh Ditjen Imigrasi secara umum berjalan dengan baik, tidak ada kendala apa-apa. Kita bisa pastikan itu karena sudah dicek jadi semua aman," kata juru bicara BSSN Ariandi Putra, saat ditemui di kawasan Karet Kuningan, Jakarta Selatan, Rabu (12/7/2023) dikutip dari Antara.
Ariandi menyebutkan saat ini BSSN, bersama dengan Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kemenkominfo), dan Ditjen Imigrasi, masih melakukan tahap investigasi dan validasi mengenai dugaan kebocoran data paspor 34 juta warga Indonesia yang pertama kali diungkapkan oleh praktisi keamanan siber Teguh Aprianto pekan lalu.
Mengenai dugaan bahwa peretas Bjorka merupakan dalang di balik pembocoran data paspor, Ariandi mengatakan BSSN masih menelusuri kebenaran isu tersebut. Namun, saat ini yang menjadi fokus dari BSSN adalah menyelidiki kebenaran dugaan dari kebocoran data paspor tersebut.
"Sekarang fokusnya adalah untuk menanggulangi kebocoran data ini, melihat semua data yang dipublikasikan itu benar-benar sebuah kebocoran data atau tidak dengan dugaan-dugaan yang ada. Tapi, proses validasi, investigasi, dan digital forensik sedang dilakukan, dari situ nanti baru kelihatan apa yang terjadi sebenarnya," ujar Ariandi.
Dia menambahkan jika hasil investigasi terkait kebocoran data menunjukkan adanya indikasi kejahatan siber, maka BSSN akan meneruskan laporan tersebut kepada Direktorat Tindak Pidana Siber (Dittipidsiber) Bareskrim Polri.
"Kalau nanti kita lihat ada beberapa hal yang memang menjadi salah satu bentuk kejahatan siber dan lain-lain, laporannya juga akan tembus ke Tipidsiber Polri," kata Ariandi.
Ariandi menyebutkan sampai saat ini kordinasi antara tim teknis BSSN, Kemenkominfo, dan Ditjen Imigrasi masih berjalan dengan baik dan tanpa hambatan. Dia menambahkan BSSN dan Ditjen Imigrasi akan mengungkapkan hasil investigasi dugaan kebocoran data paspor jika proses tersebut telah rampung sepenuhnya.
"Kalau sudah selesai 100 persen nanti dari Ditjen Imigrasi bersama dengan BSSN akan memberikan info kepada masyarakat terkait hal-hal tersebut," kata Ariandi.