Taman Safari Bayar Sewa Panda dari China Seharga 3 Miliar, Inspeksi dan Persiapannya Ketat

| 09 Aug 2023 18:50
Taman Safari Bayar Sewa Panda dari China Seharga 3 Miliar, Inspeksi dan Persiapannya Ketat
Panda raksasa di Istana Panda Taman Safari Indonesia, Cisarua, Kabupaten Bogor, Jawa Barat. (ANTARA/M Fikri Setiawan)

ERA.id - Dua ekor panda dari China yang menjadi koleksi satwa di Taman Safari Bogor didapatkan melalui kesepakatan sewa dengan pemerintah China seharga tiga miliar per tahun serta melewati proses pengawasan yang ketat.

"China policy-nya itu melakukan sewa dan kontrol yang ketat, jadi kita sewa tiga miliar setahun," ungkap Board Member Taman Safari Indonesia, Agus Susanto, kepada media di Jakarta Aquarium Safari, Jakarta Barat dikutip dari Antara pada Rabu (9/8/2023).

Animal Curator Life and Science Taman Safari Bogor, Sharmi Prastiti, mengungkapkan sepasang panda bernama Cai Tao (jantan) dan Hu Chun (betina) bisa dibawa ke Indonesia setelah melewati tahap inspeksi dan serangkaian regulasi ketat dari pemerintah China.

"Untuk mendapatkan giant panda itu bukan sesuatu hal yang mudah apalagi regulasi China itu sangat ketat untuk mendapatkan satwa tersebut dan hanya satu negara yang boleh mendapatkan dua ekor," ucap Sharmi yang turut hadir dalam kesempatan tersebut.

Dia menambahkan pemerintah China hanya mau menyewakan sepasang panda kepada beberapa negara terpilih yang telah melewati proses seleksi dan inspeksi.

Lebih lanjut Sharmi menjelaskan, proses penyewaan panda dilakukan dengan skema antar pemerintah (G2G) Indonesia dan China di mana selain pihak kebun binatang, sejumlah instansi pemerintah terkait turut terlibat dalam inspeksi maupun persiapan pemindahan panda ke Indonesia.

"Inspeksinya saja lebih dari tiga kali dan dengan departemen yang berlainan. Ada dari departemen kesehatannya, dari departemen peternakannya, dari zoo-nya itu sendiri, terus ada dari taman nasional itu sendiri," ungkap Sharmi.

Sebelum memboyong panda raksasa ke Indonesia, pihak Taman Safari Bogor terlebih dahulu melakukan studi banding ke negara-negara tetangga yang memiliki kebun binatang dengan koleksi panda untuk mempelajari segala kebutuhan dan cara penangkaran hewan terancam punah tersebut.

"Sampai hari H panda berangkat ke Indonesia itu beberapa kali kami harus studi banding ke Malaysia dan Singapura karena (panda) ada di situ kan," ucap Sharmi.

Selain melewati banyak proses inspeksi dan persiapan yang ketat, pihak pemerintah China juga sering mengirimkan tim ahli untuk memantau kondisi panda yang tinggal di Taman Safari Bogor setidaknya satu kali dalam setahun.​​​​​​​

Sharmi menjelaskan karena Taman Safari Bogor memiliki tanggung jawab untuk memelihara panda sebagai simbol negara China, maka diperlukan perhatian khusus agar kesehatan dan keberlangsungan hidupnya tetap terjaga dengan baik mulai dari pemberian pakan, penyesuaian suhu habitat, hingga menugaskan pawang-pawang terbaik.

Rekomendasi