RI Diklaim Dapat International Trust, Jokowi: Sama Seperti Jalan Tol, Memang Nggak Bisa Dimakan

| 16 Aug 2023 11:42
RI Diklaim Dapat International Trust, Jokowi: Sama Seperti Jalan Tol, Memang Nggak Bisa Dimakan
Presiden Joko Widodo menyampaikan pidato kenegaraan pada Sidang Tahunan MPR dan Sidang Bersama DPR - DPD Tahun 2023 di Gedung Nusantara, Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Rabu (16/8/2023). ANTARA FOTO/Galih Pradipta (ANTARA FOTO/GALIH PRADIPTA)

ERA.id - Presiden Joko Widodo menjawab "nyinyiran" soal klaim Indonesia telah mendapatkan international trust, tapi hal itu tak bisa dimakan penduduk Indonesia. Ia menceritakan momentum Presidensi Indonesia di G20, Keketuaan Indonesia di ASEAN dan konsistensi Indonesia dalam menjunjung HAM Kemanusiaan dan Kesetaraan, serta kesuksesan Indonesia menghadapi krisis dunia 3 tahun terakhir ini telah mendongkrak dan menempatkan Indonesia kembali dalam peta percaturan dunia dan di tengah kondisi dunia yang bergolak akibat perbedaan.

"Indonesia dengan Pancasila-nya, dengan harmoni keberagamannya, dengan prinsip demokrasinya mampu menghadirkan ruang dialog, mampu menjadi titik temu dan menjembatani perbedaan-perbedaan yang ada," kata Jokowi dalam pidatonya saat menghadiri Sidang Tahunan MPR RI di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Rabu (16/8/2023).

Jokowi juga menyebut lembaga think tank Australia Lowy Institute menyebut Indonesia sebagai middle power in Asia dengan diplomatic influence yang terus meningkat tajam. Bahkan Indonesia termasuk 1 dari 6 negara Asia yang mengalami kenaikan comprehensive power.

"Tapi kemudian ada yang bilang memang kenapa dengan international trust yang tinggi? Rakyat-kan makannya nasi, international trust enggak bisa dimakan. Ya memang enggak bisa. Sama seperti jalan tol enggak bisa dimakan ya memang. Nah ini, ini contoh menghabiskan energi untuk hal tidak produktif itu, ya begini. Tapi enggak apa saya malah senang. Memang harus ada yang begini-begini, supaya lebih berwarna, supaya tidak monoton," kata Jokowi.

Ia pun menjelaskan dengan international trust yang tinggi, maka kredibilitas Indonesia akan lebih diakui dan kedaulatan akan lebih dihormati. Suara Indonesia akan lebih didengar sehingga memudahkan dalam bernegosiasi.

"Peluang tersebut harus mampu kita manfaatkan. Rugi besar kita jika melewatkan kesempatan ini karena tidak semua negara memilikinya dan belum tentu kita akan kembali memilikinya. Sehingga strategi pertama untuk memanfaatkan kesempatan ini adalah mempersiapkan Sumber Daya Manusia Indonesia," katanya.

Rekomendasi