ERA.id - Budiman Sudjatmiko mengaku tak terpikir pindah partai, terlebih menjadi kader Partai Gerindra. Dia menegaskan masih tetap kader PDI Perjuangan.
Hal ini merespons soal dukungannya terhadap Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto sebagai calon presiden pada Pemilihan Presiden (Pilpres) 2024.
"Saya tidak terpikir pindah (partai politik), karena saya masih PDI Perjuangan, dan saya masih ada kewajiban. Tolong sampaikan, tulis ya, saya ini merasa bahwa saya PDIP sejati," tegas Budiman kepada wartawan, Senin (21/8/2023).
Dia menegaskan bahwa dirinya adalah kader PDIP sejati, karena sudah mengikuti partai berlambang banteng itu sejak duduk di bangku sekolah dasar. Selain itu, ajaran-ajaran Bung Karno dipelajarinya sejak di bangku SMP.
Budiman merasa memiliki ideologi yang sama dengan PDIP. Baginya, partai politik besutan Megawati Soekarnoputri itu bukan hanya sekedar kendaraan politik.
"Secara ideologis ya PDIP adalah alat perjuangan saya yaitu bukan sekedar organisasi tempat saya berkarir politik, bukan. Tapi organisasi perjuangan ideologis," ucapnya.
Karena itu, dia tak takut dikenakan sanksi pemecatan. Menurutnya, jika dipecat hanya mengubah statusnya secara administratif saja, artinta tak lagi tercatat sebagai kader PDIP.
Namun, secara ideologi, dia tetap PDIP. Atas dasar itu pula, dia membentuk relawan Prabowo Budiman Sudjatmiko Bersatu (Prabu).
"Jadi kalau saya dipecat, ya paling banter ya itu, hanya menghapus status administratif saya sebagai anggota PDIP, tapi ideologis saya sama. Pilihan saya secara politik, yaitu pertimbangannya ideologis dan strategis ketika membentuk Prabu kemarin," ucapnya.
Meski begitu, sanksi pemecatan tidak bisa begitu saja dilakukan. Harus ada surat pemanggilan dari DPP PDIP dan kesempatan untuknya menjelaskan sikap politik yang dianggap bertentangan dengan keputusan partai.
Mantan pentolan PRD itu menegaskan, akan membela diri bahwa tidak melakukan kesalahan dengan mendukung pencapresan Prabowo. Sebaliknya, dia merasa sedang menerjemahkan keinginan Megawati selaku ketua umum partai.
"Kalau memang untuk itu saya dianggap. Dianggap kesalahan ideologis padahal saya sedang menerjemahkan apa yang menjadi visi misinya ibu ketum Megawati ya monggo. Tapi yang jelas saya akan melakukan pembelaan begitu," tegasnya.
Sebelumnya, Sekjen PDIP Hasto Kristiyanto menegaskan, DPP PDIP akan mengambil tindakan tegas atas sikap Budiman. Dia menambahkan, pihaknya tak segan mengambil langkah pemecatan.
Dia menegaskan, selama ini, PDIP selalu kedepankan etika politik dan setiap orang yang masuk PDIP atas dasar kesukarelaan bukan dibajak atau diiming-imingi.
"Partai akan mengambil suatu tindakan yang tegas. Opsinya mengundurkan diri atau menerima sanksi pemecatan," tegasnya.
Budiman mendeklarasikan dukungannya kepada Prabowo dalam acara sukarelawan Prabowo Budiman Bersatu (Prabu) di Marina Convention Center, Kota Semarang, Jawa Tengah, Jumat (18/8).
Dalam pidatonya, Budiman menyatakan siap mengambil risiko atas keputusannya tersebut.
"Saya katakan Budiman Sudjatmiko ingin menitipkan kepada Pak Prabowo Subianto jika insyaAllah atas kehendak Allah Pak Prabowo jadi Presiden kedelapan Indonesia. Tolong cerdaskan kehidupan bangsa dengan mengembangkan ilmu pengetahuan dan teknologi," kata Budiman.
Budiman menyuarakan dukungannya untuk Prabowo di saat dirinya masih menyandang status kader PDI Perjuangan, parpol yang mengusung Ganjar Pranowo.