ERA.id - Menteri Luar Negeri RI Retno Marsudi mengatakan bahwa menteri-menteri luar negeri (menlu) dari negara-negara anggota BRICS (Brasil, Rusia, India, China, South Africa) melakukan pendekatan dalam rangka mengajak Indonesia untuk bergabung.
"Sejak awal ada pemikiran dari BRICS untuk melakukan perluasan keanggotaan, semua menteri luar negeri BRICS melakukan pendekatan ke Indonesia untuk mengajak Indonesia masuk ke BRICS tersebut," kata Retno dalam rapat kerja bersama Komisi I DPR RI di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Kamis (31/8/2023) dikutip dari Antara.
Namun, lanjut dia, Indonesia sampai saat ini masih melakukan kajian untuk mempertimbangkan keuntungan bergabung dalam keanggotaan BRICS.
"Kajian secara internal masih terus dilakukan untuk menimbang keuntungannya dari sisi politis apa, dari sisi ekonomi apa," katanya.
Dia menyebut Indonesia juga belum menyampaikan surat "expression of interest" untuk menjadi bagian keanggotaan BRICS.
"Untuk bergabung dengan BRICS maka negara tersebut harus menyampaikan apa yang disampaikan letter 'expression of interest'. Jadi seperti surat untuk mengatakan bahwa saya tertarik untuk masuk ke BRICS dan sebagainya, dan sampai saat ini kita Indonesia memang belum menyampaikan," tuturnya.
Meski demikian, kata dia, Indonesia memiliki hubungan baik dengan semua negara anggota BRICS, sebagaimana pernyataan Presiden RI Joko Widodo.
Dia menjelaskan bahwa kehadiran Presiden RI Joko Widodo pada KTT BRICS ke-15 di Johannesburg, Afrika Selatan, adalah karena diundang sebagai tamu mewakili Indonesia sekaligus Ketua ASEAN 2023.
"Bapak Presiden pada saat di Afrika Selatan juga mengatakan bahwa secara individual negara-negara anggota BRICS tersebut kita memiliki hubungan yang kokoh dengan semua negara anggota BRICS," ujar dia.
Sebelumnya, Kamis (24/8), Presiden Joko Widodo menegaskan bahwa Indonesia masih mengkaji dan mempertimbangkan keikutsertaan menjadi anggota aliansi BRICS (Brasil, Rusia, India, China, South Africa).
"Kita ingin mengkaji terlebih dahulu, mengalkulasi terlebih dahulu, kita tidak ingin tergesa-gesa," kata Jokowi setelah menghadiri Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) BRICS ke-15 di Johannesburg, Afrika Selatan, Kamis, sebagaimana tayangan video yang diunggah Sekretariat Presiden.
Dalam KTT BRICS yang berlangsung pada 22 hingga 24 Agustus 2023 di Johannesburg, Presiden Jokowi hadir menjadi salah satu pembicara.
Aliansi BRICS saat ini mencakup seperempat perekonomian global dan merupakan rumah bagi lebih dari 40 persen populasi dunia.