Pertemuan Ketum Parpol Pengusung Ganjar Bahas Momentum Deklarasi Cawapres

| 04 Sep 2023 20:13
Pertemuan Ketum Parpol Pengusung Ganjar Bahas Momentum Deklarasi Cawapres
Megawati dan pimpinan partai koalisi pendukung Ganjar (Dok Istimewa)

ERA.id - Bakal calon wakil presiden (bacawapres) pendamping Ganjar Pranowo pada Pemilihan Presiden (Pilpres) 2024 mulai dibahas oleh partai-partai politik pengusung. Khususnya terkait momentum deklarasi pasangan bacapres dan bacawapres.

Sekretaris Jenderal PDI Perjuangan Hasto Kristiyanto mengatakan, hal itu dibahas dalam rapat tertutup antara empat ketua umum partai politik pengusung Ganjar.

"Tentu saja dalam pertemuan tertutup tersebut, para ketua umum juga membahas hal-hal yang sifatnya strategis terkait dengan momentum pengumuman bakal calon wakil presiden yang akan mendampingi Pak Ganjar Pranowo, itu kapan akan dilakukan," kata Hasto seusai rapat di Kantor DPP PDIP, Menteng, Jakarta Pusat, Senin (4/9/2023).

Namun, untuk siapa tokoh yang akan mendampingi Ganjar masih belum final karena masih perlu pembahasan mendalam.

Salah satu pertimbangannya adalah menunggu momentum Ganjar menyelesaikan masa jabatannya sebagai gubernur Jawa Tengah, yang mulai efektif pada 5 September 2023.

"Sehingga hal terkait dengan siapa yang akan mendampingi Pak Ganjar Pranowo tentu nanti akan ada pembahasan lebih lanjut untuk menentukan momentumnya dan siapa," kata Hasto.

Selain itu, dalam rapat terutup empat ketua umum, juga membahas strategi besar pemenangan Ganjar pada Pilpres 2024.

Pembahasan strategi tersebut sekaligus merespons naikanya elektoral Ganjar dalam sejumlah lembaga survei.

"Dibahas hal-hal yang sifatnya sangat strategis, mencakup grand strategi pemenangan Pak Ganjar Pranowo di tengah optimisme elektoral Pak Ganjar Pranowo yang rebound dan terus membangun energi positif dengan dukungan dari relawan yang semakin banyak," ucapnya.

Di samping itu, menurut Hasto, para ketum parpol pengusung Ganjar juga membahas dinamika politik terkini.

"Ketiga, juga dibahas konstelasi dinamika politik nasional saat ini," pungkasnya.

Rekomendasi