ERA.id - Jumlah titik panas indikator awal kebakaran hutan dan lahan di Provinsi Kalimantan Timur mengalami peningkatan, dari 36 titik pada Kamis (19/10) menjadi 57 titik pada Jumat (20/10), sehingga semua pihak diimbau waspada agar tidak terjadi penambahan titik panas lagi.
Menurut Koordinator Bidang Data dan Informasi Stasiun Meteorologi Kelas I Sultan Aji Muhammad Sulaiman-Sepinggan BMKG dikutip dari Antara, Sabtu (21/10/2023), Diyan Novrida di Balikpapan, Sabtu, 57 titik panas ini terpantau selama Jumat (20/10) pukul 01.00 hingga 24.00 WITA.
Sebanyak 57 titik panas ini terpantau di lima kabupaten, yakni Paser 15, Kutai Timur 16, Kutai Kartanegara lima, dan Kabupaten Berau terpantau 21 titik panas.
Sedangkan 36 titik yang terdeteksi sehari sebelumnya, tersebar di enam daerah, yaitu satu titik di Kota Bontang, lima titik di Kabupaten Paser, enam titik panas di Kutai Barat, 20 titik di Kutai Timur, dua titik di Kutai Kartanegara, dan dua titik di Kabupaten Berau.
Informasi terkini mengenai sebaran 57 titik panas sepanjang Jumat, katanya, telah disampaikan ke Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) di tingkat provinsi maupun kabupaten/kota agar dapat ditindaklanjuti.
Diyan mengimbau seluruh elemen masyarakat membantu mencegah kebakaran hutan dan lahan dengan tidak membuang puntung rokok sembarangan serta tidak melakukan pembakaran untuk membersihkan atau membuka lahan.
Sebaran per kabupaten dari 57 titik panas tersebut, di Kutai Kartanegara yang terdeteksi lima titik panas, berada di dua kecamatan, yakni Kecamatan Kembang Janggut empat titik dan Kecamatan Loa Kulu satu titik.
Di Kabupaten Kutai Timur yang terpantau 16 titik, lanjur Diyan, tersebar pada tiga kecamatan, yakni Kaubun empat titik, Bengalon ada 11 titik, dan Kecamatan Sangatta Utara terpantau satu titik panas.