ERA.id - Istri dan dua anak koresponden Al Jazeera, Wael al-Dahdouh, tewas karena serangan udara Israel.
Berdiri bersama sejumlah warga Palestina, al-Dahdouh memimpin doa pemakaman istrinya Amina, putranya Mahmoud, dan putrinya yang masih kecil Sham di Rumah Sakit Martir Al-Aqsa di Jalur Gaza tengah pada Kamis.
Sembilan kerabat al-Dahdouh lainnya juga tewas akibat serangan udara Israel yang menargetkan rumah tempat mereka berlindung di kamp pengungsi Al-Nuseirat pada Rabu (25/10).
Al-Dahdouh menerima berita kematian keluarganya ketika meliput serangan Israel yang sedang berlangsung di Gaza, dari kantor biro Al Jazeera.
“Terbukti bahwa rangkaian serangan yang menargetkan anak-anak, perempuan, dan warga sipil terus berlanjut. Saya telah melaporkan serangan udara Israel yang menargetkan semua wilayah, termasuk wilayah Al-Nuseirat,” kata jurnalis kawakan tersebut, dikutip dari Antara
Al-Dahdouh sangat menyayangkan bahwa Israel tidak membiarkan anak-anak, perempuan, dan warga sipil "tanpa hukuman".
Sebelumnya, Menteri Komunikasi Israel Shloma Karhi mengatakan sedang mencari kemungkinan penutupan biro lokal Al Jazeera, dan menuduh stasiun berita Qatar itu melakukan hasutan pro Hamas dan membuat tentara Israel terkena potensi serangan dari Gaza.
Rencana untuk menutup Al Jazeera telah diperiksa oleh pejabat keamanan Israel dan sedang diperiksa oleh para ahli hukum, kata Karhi sambil menambahkan bahwa dia akan menyampaikan usulan tersebut ke kabinet Israel.
"Ini (Al Jazeera) adalah stasiun yang menghasut, ini adalah stasiun yang memfilmkan pasukan di tempat berkumpul (di luar Gaza)… yang menghasut warga Israel – sebuah corong propaganda," kata Karhi kepada Radio Angkatan Darat Israel pada Minggu (22/10).