Baliho Ganjar-Mahfud di Bali Dicopat Saat Kunjungan Jokowi, PDIP: Jangan Ganggu Banteng Diam, Kalau Bangun Bisa Brutal

| 01 Nov 2023 07:44
Baliho Ganjar-Mahfud di Bali Dicopat Saat Kunjungan Jokowi, PDIP: Jangan Ganggu Banteng Diam, Kalau Bangun Bisa Brutal
Baliho Ganjar dan Mahfud MD di Bali dicopot saat kedatangan Presiden Jokowi. (Tangkap layar)

ERA.id - Ketua DPP PDI Perjuangan Komarudin Watubun menduga ada upaya provokasi di Bali dan meminta jajaran partainya di Pulau Dewata segera melakuakan investigasi.

Hal itu menanggapi kabar pencobotan sejumlah bendera PDIP dan baliho bergambar pasangan bakal calon presiden dan bakal calon wakil presiden, Ganjar Pranowo dan Mahfud MD di Gianyar, Bali saat Presiden Joko Widodo tengah melakukan kunjungan ke daerah tersebut.

"Teman-teman di Bali, itu kan kita tahu Bali itu kandangnya banteng. Jadi kalau sampai ada yang berani melakukan tindakan begitu, itu mereka harus segera melakukan investigasi ke bawah. Karena saya bisa melihat ini sebagai sebuah provokator," kata Komarudin di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Selasa (31/10/2023).

Dugaan adanya provokator itu muncul lantaran status Bali yang merupakan salah satu basis massa dari PDIP. Menurutnya, tidak mungkin ada pihak lain yang berani menganggu kandang banteng sampai mencopot bendera partai dan baliho capres-cawapres yang diusung.

"Masa kandang orang bisa berani sekeras itu," katanya.

Lebih lanjut, Komarudin mengingatkan kepada semua pihak supaya tidak mengusik partainya. Dia menngibaratkan PDIP seperti seekor banteng yang sedang diam.

Dia menegaskan, seekor banteng bisa berubah menjadi sangat brutal apabila terus menerus diusik ketenangannya.

"Tapi kalau banteng jangan diganggu. Banteng ini kalau diam, jangan diganggu. Karena kalau dia bangun, dia burtal itu banteng. Banteng itu enggak ada cengeng-cengeng, cuma kalau dia diam jangan diganggu itu berbahaya," tegasnya.

Meski begitu, tambah Komarudin, PDIP berharap Pemilu 2024 dapat terlaksana dengan baik. 

"Kita harus berdoa supaya semua proses, semua kepentingan, semua urusan pribadi kelompok di batasi supaya pemilih ini berjalan dengan baik," katanya. 

Diberitakan sebelumnya, Kepala Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol PP) Provinsi Bali, Nyoman Rai Dharmadi menjelaskan pencabutan bendera PDIP dan baliho Ganjar Pranowo-Mahfud MD sesuai perintah dari Pj. Gubernur Bali Sang Made Mahendra Jaya.

Dharmadi mengatakan, pencabutan bendera partai politik itu memang dilakukan di tiga lokasi Kunjungan Kerja (Kunker) atau kegiatan Presiden Jokowi di Kabupaten Gianyar serta di daerah Kota Denpasar, Bali.

"Sesuai dengan perintah Bapak Pj. Gubernur. Yang pasti, saya diminta untuk mencabuti atribut partai politik di lokasi acara," kata Dharmadi, Selasa, 31 Oktober.

Pj Gubernur Bali Sang Made Mahendra Jaya pun mengklarifikasi viralnya video pencopotan baliho Ganjar Pranowo-Mahfud MD saat Jokowi kunjungan kerja ke Gianyar, Bali. Pencopotan disebut Mahendra Jaya hanya sementara.

“Yang dilakukan menggeser sementara alat sosialisasi baliho agar estetika terjaga dan setelah selesai kegiatan alat sosialisasi baliho tersebut sudah terpasang kembali. Jadi dapat saya tegaskan tidak ada maksud lain kecuali agar kegiatan berjalan dengan nyaman,” katanya.

Menurutnya alat sosialisasi berupa bendera dan baliho banyak terpasang dan tersebar di Kota Denpasar hingga sepanjang jalan rute Jokowi menuju lokasi kunjungan. Baliho yang dicopot dipastikan sudah terpasang lagi.

“Adanya pencabutan alat sosalisasi saat kunjungan kenegaraan dapat saya tegaskan faktanya tidak demikian. Alat sosialisasi berupa bendera baliho banyak terpasang, tersebar di Kota Denpasar sepanjang Batu Bulan sampai mendekati tempat acara,” katanya.

Rekomendasi