ERA.id - Ketua Tim Pemenangan Nasional (TPN) Arsjad Rasjid membantah pihaknya menggunakan pakta integritas untuk memenangkan pasangan calon presiden dan calon wakil presiden nomor tiga, Ganjar Pranowo dan Mahfud MD pada Pemilihan Presiden (Pilpres) 2024.
Hal itu merespons beredarnya pakta integritas yang ditandatangani Penjabat (Pj) Bupati Sorong Yan Piet Moso untuk memenangkan Ganjar.
"Jelas-jelas TPN tidak pernah melakukan, meminta orang menandatangani surat mendukung yang namanya pakta integritas atau segala macam," tegas Arsjad di Gedung High End, Kebon Sirih, Jakarta Pusat, Rabu (15/11/2023).
Dia meminta masyarakat tak langsung memercayai pakta integritas yang sudah beredar luas itu.
"Tolong dilihat juga kapan tanggalnya dan segala macam, dan dengan siapa," ucapnya.
Ketua Umum KADIN nonaktif itu menegaskan, TPN Ganjar-Mahfud sangat menjunjung tinggi integritas dalam melakukan langkah-langkah pemenangan.
"Saya bisa menjelaskan bahwa TPN sendiri, kami sangat berpandangan dan berpegangan terhadap yang namanya governance dan integritas," tegas Arsjad.
Diberitakan sebelumnya, pakta integritas yang ditandatangani Yan tersebar saat dirinya terjaring operasi tangkap tangan (OTT) KPK. Penandatanganan ini diketahui Kabinda Papua Barat Brigjen TNI TSP Silaban tapi tak ada tanggal yang dicantumkan selain bulan Agustus 2023.
Ada empat poin dalam dokumen itu. Berikut rinciannya:
1. Mendukung dan melaksanakan penuh keberhasilan program pemerintah pusat di Wilayah Kabupaten Sorong;
2. Tidak akan melakukan tindak pidana korupsi, kolusi, dan nepotisme (KKN);
3. Menolak sepenuhnya segala kegiatan yang bersifat separatisme serta aktivitas pergerakan Papua Merdeka di wilayah;
4. Siap mencari dukungan dan memberikan kontribusi suara pada Pilpres 2024, minimal sebesar 60 persen + 1 untuk kemenangan Ganjar Pranowo sebagai Presiden RI di Kabupaten Sorong;
5. Bersedia menjaga kerahasiaan sepenuhnya berkaitan dengan pembuatan Pakta Integritas ini.