ERA.id - Calon Presiden (Capres) nomor urut satu, Anies Baswedan mengatakan, dirinya dan Calon Wakil Presiden (Cawapres) pendampingnya, Muhaimin Iskandar alias Cak Imin terbuka menandatangani pakta integritas dari kelompok agama manapun.
Hal itu merespons ditandatanganinya pakta integritas Ijtima Ulama yang digagas Persaudaraan Alumni (PA) 212 bersama Gerakan Nasional Pembela Fatwa (GNPF) Ulama.
"Kami terbuka (dengan pakta integirtas dari kelompok agama lain). Sifatnya kan dukungan ya, jadi kami malah merasa bila ada kepercayaan dan dukungan tentu dengan senang hati," kata Anies di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Jumat (15/12/2023) malam.
Selain itu, dia dan Cak Imin juga terbuka menandatangani pakta integritas dari kelompok masyarakat apapun.
Menurutnya, pakta intigeritas merupakan wujud komitmen dua arah. Antara pihak yang mendukung dan komitmen pihak yang didukung.
"Ketika ada dukungan dan dukungan itu disampaikan secara terbuka, ketika menyuarakan dukungan memberikan harapan, maka kami terbuka. Karena itu bentuk dukungan, jadi sifatnya dua arah," kata Anies.
"Di satu sisi diberikan dukungan, di sisi lain mengharapkan ada komitmen," imbuhnya.
Namun, pihaknya hanya mau menandatangani pakta intigeritas apanial komitmen yang tertuang itu sejalan dengan konstitusi.
"Komitmennya tentu yang sejalan dengan prinsip-prinsip dalam kita bernegara. Satu, prinsipnya Pancasila, UUD 1945, sesuai aturan," ucapnya.
Meskipun begitu, Anies mengaku hingga sejauh ini belum ada kelompok agama maupun masyarakat yang memberikan pakta integritas kepada pasangan AMIN.
"Kalau nanti ada, kita sambut," ucapnya.
Diberitakan sebelumnya, Co-Captain Tim Nasional (Timnas) Anies-Cak Imin (AMIN), Yusuf Martak mengkonfirmasi telah ditandatanganinya pakta integritas Ijtima Ulama oleh pasangan nomor urut satu.
Dari dokumen yang dibagikan Timnas AMIN, Anies dan Cak Imin menekan pakta integeiras tersebut pada 30 November 2023.
Terdapat 13 poin yang tecantum dalam pakta integritas tersebut. Diantaanya yaitu revolusi akhlak hingga kepastian hukum.