Cak Imin Heran Negara Utang Beli Alat Perang, TKN: Beli Senjata Nggak Seperti Beli Indomie

| 03 Jan 2024 16:23
Cak Imin Heran Negara Utang Beli Alat Perang, TKN: Beli Senjata Nggak Seperti Beli Indomie
Wakil Ketua Tim Kampanye Nasional (TKN) Prabowo-Gibran, Habiburokhman. (Sachril Agustin/ ERA)

ERA.id - Wakil Ketua Tim Kampanye Nasional (TKN) Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka, Habiburokhman angkat bicara soal calon wakil presiden (cawapres) Muhaimin Iskandar (Cak Imin) yang heran karena negara lebih memilih berutang untuk membeli alat perang ketimbang alat pertanian. Menurutnya, Cak Imin tak mengerti tentang geopolitik.

"Jadi kalau kita perang, kita perlu senjata. Beli senjata itu nggak seperti beli Indomie ke minimarket. Ada duit belum tentu bisa beli, gitu lho," kata Habiburokhman di kantor Badan Pengawas Pemilihan Umum Jakarta Pusat (Bawaslu Jakpus), Rabu (3/1/2024).

Habiburokhman lalu menyinggung perkataan Wakil Presiden ke-10 dan ke-12, Jusuf Kalla (JK) yang menyebut tidak akan ada perang dalam 20-30 tahun ke depan. Namun nyatanya, sekarang ini terjadi perang antara Ukraina dan Rusia dan Israel-Palestina.

"Ya itu menunjukkan ketidakpahaman Pak Muhaimin soal geopolitik dan geostrategis," ujarnya.

Sebelumnya, Cak Imin heran mengapa negara rela utang triliunan rupiah untuk membeli alat perang padahal negara tidak sedang berperang.

"Kita nggak perang kenapa kebanyakan utang beli alat perang? Lebih baik utang untuk beli alat pertanian," kata Cak Imin saat berdialog dengan petani se-Kabupaten Bandung, di Soreang, Jawa Barat, hari ini.

Cak Imin menyebut salah satu kegunaan utang itu untuk membeli alutsista. Padahal menurutnya masyarakat lebih membutuhkan makanan ketimbang alat perang.

Ketua Umum PKB itu kemudian menyinggung ratusan triliun anggaran negara yang diperuntukkan untuk membayar utang.

"Kita punya uang setahun itu Rp3.000 triliun, cash fresh, tapi 30 persen langsung dipotong untuk utang. Iya bener ya? Itu berarti Rp490-an triliun untuk utang. Itu berarti tinggal Rp2.500 an triliun sisanya," tambah Cak Imin.

Rekomendasi