ERA.id - Calon presiden (capres) nomor urut 1 Anies Rasyid Baswedan menyinggung pertahanan cyber Indonesia selama lima tahun ke belakang yang dinilai tidak menghasilkan apa-apa. Hal itu ia sampaikan saat sesi kedua Debat Ketiga Capres Pilpres 2024 di Istora Senayan.
Sebelumnya, capres nomor urut 2 Prabowo Subianto menyebut Anies terlalu teoritis saat menjawab soal bagaimana kebijakan pasangan calon (paslon) presiden dan wakil presiden untuk mendapatkan akses teknologi untuk memperkuat pertahanan Indonesia.
"Saya berpandangan Pak Anies juga terlalu teoritis, semuanya bagus, indah, tetapi yang nyata tentang masalah AI, cyber, teknologi tinggi, dan sebagainya, adalah sumber daya manusianya," ujar Prabowo, Minggu (7/1/2024).
Merespons Prabowo, Anies membalas bahwa selama lima tahun Indonesia ketinggalan untuk mempertahankan sistem cyber negara.
"Persoalannya tadi disebut ada yang teoritis, yang kedua, ada yang tidak dilaksanakan. Jadi selama lima tahun ini apa yang dikerjakan untuk mempertahankan sistem cyber kita? Justru di situ letak problemnya," ujar Anies.
"Ketika anggaran yang begitu besar dialokasikan justru bukan untuk mempertahankan serangan paling modern yang terjadi," lanjutnya.
Debat yang diikuti oleh para capres untuk kedua kalinya ini mengangkat tema pertahanan, keamanan, hubungan internasional, globalisasi, geopolitik, dan politik luar negeri.
Sebelumnya, debat pertama capres Pemilu 2024 telah diselenggarakan di Kantor KPU RI, Jakarta, pada 12 Desember 2023. Kemudian, debat kedua cawapres Pemilu 2024 digelar di JCC Senayan, Jakarta, pada 22 Desember 2023.
Rangkaian debat capres-cawapres dijadwalkan masih berlangsung dua kali lagi, yakni pada 21 Januari 2024 dan 4 Februari 2024.