Nusron: Prabowo Negarawan, Ganjar Politisi Pusing yang Surveinya Turun

| 08 Jan 2024 13:56
Nusron: Prabowo Negarawan, Ganjar Politisi Pusing yang Surveinya Turun
Ganjar Pranowo, Prabowo Subianto, dan Anies Baswedan saat debat ketiga Pilpres 2024 di Istoraya Senayan, jakarta Pusat. (Facebook Ganjar)

ERA.id - Sekretaris Tim Kampanye Nasional (TKN) Prabowo-Gibran, Nusron Wahid, menyerang calon presiden nomor urut 3, Ganjar Pranowo, setelah Debat Pilpres Ketiga selesai.

Nusron menganggap, Ganjar politisi yang sedang pusing sebab surveinya turun. Sementara Prabowo adalah sosok negarawan. Alasannya, Prabowo tidak membuka data tentang pertahanan dalam forum debat yang ditonton masyarakat luas.

"Kami patut bersyukur Pak Prabowo tidak terpancing membuka data, itu merupakan langkah tepat," kata Nusron, Senin (8/1/2024).

Menurut Nusron, data pertahanan dan kemiliteran tidak sama dengan data investasi ataupun perkembangan ekonomi yang bisa terpampang di website resmi pemerintah. Data pertahanan, kata dia, bersifat rahasia lantaran berkaitan dengan kekuatan kemiliteran Indonesia.

"Dunia jadi tahu apa jeroan pertahanan kita. Itu yang tidak bagus," kata dia.

Nusron pun menanggapi pertanyaan dua calon presiden, Ganjar Pranowo dan Anies Baswedan, yang selalu mencecar Prabowo soal data. Itu menandakna, Anies dan Ganjar tidak mengerti tentang strategi pertahanan lantaran menanyakan data alutsista.

"Inilah bedanya Pak Prabowo, negarawan yang paham dan tahu konsep dan strategi pertahanan, dengan Mas Ganjar politisi yang lagi pusing karena surveinya turun," kata Nusron.

Sebelumnya, dalam debat ketiga Pilpres 2024 di Istora Senayan, Minggu (7/1), Ganjar Pranowo dan Anies Baswedan beberapa kali mengkritik kebijakan pengadaan alutsista oleh Prabowo selaku Menhan.

Kedua capres itu kompak mengkritik perencanaan pertahanan Kementerian Pertahanan hingga masalah kesejahteraan prajurit TNI.

Prabowo merespons kritikan kedua capres itu dengan mengatakan bahwa data yang disampaikan oleh kedua capres tersebut keliru. Prabowo menyatakan bahwa dia bersikap transparan dan mengajak keduanya bertemu di luar sesi debat.

Ia mengatakan bahwa membahas masalah internal pertahanan suatu negara adalah tidak pantas secara terbuka. "Sekarang waktunya enggak ada. Jadi, saya mengundang kami bicara, terbuka. Masa kami mau buka semua kekurangan kita di depan umum? Apakah itu pantas? Di negara yang baik, negara maju, masalah rahasia ada," ujar Prabowo.

Rekomendasi