Bicara Pencegahan Stunting, Anies: Makan Ikan Lebih Murah, Kalau Susu Hanya Proyek Pabriknya yang Hidup

| 18 Jan 2024 20:13
Bicara Pencegahan Stunting, Anies: Makan Ikan Lebih Murah, Kalau Susu Hanya Proyek Pabriknya yang Hidup
Capres nomor urut satu, Anies Baswedan bicara kesehatan di acara 'Desak Anies'. (Dok. Timnas AMIN)

ERA.id - Calon Presiden (Capres) nomor urut satu, Anies Baswedan tak sependapat dengan pasangan Calon Presiden (Capres) dan Calon Wakil Presiden (Cawapres) nomor urut dua, Prabowo Subianto dan Gibran Rakabuming Raka terkait pencegahan stunting dengan program susu gratis.

Menurutnya, mengonsumsi ikan lebih baik ketimbang meminum susu. Terlebih, banyak anak-anak yang mengalami laktosa intoleran atau alergi terhadap kandungan susu.

"Banyak anak-anak kita yang laktosa intoleran, dan kita punya laut yang luas, kita punya sumber pangan dari luat yang banyak, sehingga nutrinya ya bukan harus jenis susu," kata Anies saat menghadiri acara 'Desak Anies' di kawasan Kebayoran Baru, Jakarta Selatan, Kamis (18/1/2024).

Selain dianggap kurang memenuhi nutrisi anak, pemberian susu gratis hanya akan menguntungkan pabrik-pabrik susu dari proyek tersebut.

Sementara Indonesia, menurut Anies, adalah negara dengan wilayah laut yang luas. Sehingga, lebih mudah dan murah mengonsumsi ikan ketimbang susu.

"Kalau dari susu, nanti pabrik-pabrik susu yang akan hidup dari proyek ini. Tapi kalau kita dorong ikan, maka kita akan dapat ikan itu di semua tempat dengan mudah dan harganya terjangkau," ucap Anies.

Dia lantas menyindir soal impor susu. Menurutnnya, program unggulan pasangan Prabowo-Gibran justru berdampak negatif bagi kebiasaan masyarakat ke depannya.

"Bila anak dibiasakan dari awal untuk makan makanan sehat yang produksinya di dalam negeri, dengan mudah ke depannya dia terlatih untuk tidak menjadi konsumen impor-impor luar," ucap Anies.

Selain itu, mantan menteri pendidikan dan kebudayaan (mendikbud) itu juga menyoroti program makan siang gratis milik Prabowo-Gibran.

Menurutnya, pencegahan stunting sangat terlambat jika menerapkan program makan siang gratis.

"Penangannya tidak bisa di masa sekolah. Jadi enggak cukup dikasih makan siang gratis, sudah terlambat," tegasnya.

Seharusnya, makan siang gratis itu menyasar kepada ibu-ibu yang sedang mengandung untuk memenuhi nutrisi selama masa kehamilan.

Anies menjelaskan, masa kehamilan sangat adalah saat yang paling krusial apakah anak yang dilahirkan nanti kekurangan atau tercukupi nutrisinya.

"Ibu-ibu hamil itu yang harus nutrinya cukup, karena di situ yang kita butuhkan. Jadi intervensinya di usia dini," katanya.

Kedepannya, jika terpilih sebagai presiden, Anies akan memastikan seluruh ibu-ibu hamil memiliki kesetaraan dalam pemenuhan nutrisi. Dia bakal membuat prorgam khusus untuk pemerintah daerah terhadap hal tersebut.

"Mengapa kita harus peduli kepada ibu hamil? Kaena dia sedang menggandung calon warga negara kita, jadi kita melindungi warga negara kita yang dikandung oleh ibu itu. Apapun status dia," katanya.

"Negara harus membantu apa yang dibutuhkan karena kita sedang menyelamatkan bayi di dalam kandungannya," pungkas mantan gubernur DKI Jakarta itu. 

Rekomendasi