ERA.id - Aktivis 98, Barita Ricky Tobing mendukung penuh langkah yang diambil oleh Asosiasi Pengusaha Ritel Indonesia (Aprindo) yang akan menyurati Presiden Joko Widodo (Jokowi) terkait pelunasan utang Rp344 miliar untuk program satu harga minyak goreng (rafaksi) pada 2022. Hal ini dianggap sudah berlarut-larut.
"Ini menunjukkan bahwa kapabilitas Menko Perekonomian, Airlangga Hartarto tidak layak dalam pemerintahan," kata Ricky dalam keterangannya, Jumat (19/1/2024).
Ricky mengatakan Aprindo sudah melakukan 4 kali menyurati Jokowi terkait hal ini. Ia menilai sudah seharusnya Presiden tegas. Ia meminta agar Jokowi memecat Airlangga karena dianggap tidak mampu menangani masalah ini.
"Jokowi tidak usah takut, karena rakyat dan aktivis pergerakan ada di belakang Jokowi. Kita bisa lihat bagaimana angka kepuasan terhadap pemerintahan Jokowi itu di atas 70 persen kok, artinya rakyat punya harapan tinggi kepada Jokowi untuk menyelesaikan persoalan ini secepatnya," katanya.
Menurutnya, Jokowi harus mampu menunjukkan ketegasan di akhir masa pemerintahannya. Sehingga, tidak meninggalkan beban kepada pemerintahan berikutnya. Ia menuding Airlangga tak berhasil melakukan mediasi dan menyelesaikan persoalan.
"Apalagi program hilirisasi industri akan dilanjutkan oleh capres Prabowo-Gibran. Kita tidak mau gara-gara persoalan rafaksi minyak goreng akan menganggu proses hilirisasi," katanya.