ERA.id - Sejumlah menteri dari PDI Perjuangan turut meramaikan kampanye akbar pasangan calon (paslon) presiden dan wakil presiden nomor urut 3 Ganjar Pranowo-Mahud MD yang digelar di Stadion Utama Gelora Bung Karno (SUGBK), Jakarta Pusat, Sabtu (3/2/2024).
Kehadiran mereka menjadi sorotan di tengah isu menteri-menteri mundur dari Kabinet Indonesia Maju, mengikuti langkah Mahfud yang melepas jabatannya sebagai Menteri Koordinator Bidang Politik, Hukum, dan Keamanan (Menko Polhukam).
Menanggapi hal tersebut, Ketua DPP PDIP Puan Maharani memastikan, menteri dari partainya yang hadir dalam kampanye akbar Ganjar-Mahfud, masih tetap berada di kabinet pimpinan Presiden Joko Widodo.
"Masih di kabinet," kata Puan.
Terpisah, Ganjar mengatakan bukan hal yang mengherankan apabila menteri-menteri dari PDIP hadir. Sebab, partai berlambang banteng itu memang pendukung utamanya.
"Oh kalau menteri-menteri dari PDI Perjuangan tak usah diragukan, pasti dia support saya, tidak mungkin tidak,” kata Ganjar.
Selain itu, meskipun masih menjabat sebagai menteri, kehadiran mereka tidak menyalahi aturan. Karena kampanye akbar digelar di akhir pekan, yang berarti para menteri libur dan tak perlu mengajukan surat izin cuti.
Menurut Ganjar, kehadiran para menteri itu juga menjadi contoh etika berpolitik. Artinya, meskipun berstatus menteri aktif, mereka tidak lantas menabrak aturan.
"Ini harinya hari libur, inilah yang kita sebut sebagai sebuah etika di dalam pemerintahan yah. Sampai pada titik tertentu nanti itu yang akan mereka lakukan," kata Ganjar.
Adapun menteri yang hadir dalam konser kampanye tersebut di antaranya Sekretaris Kabinet Pramono Anung, Menteri Hukum dan HAM Yasonna Laoly, Menteri Sosial Tri Rismaharini, Menteri Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak Bintang Puspayoga, serta Menteri Pendayagunan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi Abdullah Azwar Anas.
Sebelumnya, beredar kabar bahwa sejumlah menteri di Kabinet Indonesia Maju bakal mundur dari jabatannya. Isu itu berembus kencang setelah Mahfud membocorkan rencananya mengundurkan diri sebagai Menko Polhukam.
Salah satu yang santer dikabarkan bakal mundur yaitu Menteri Keuangan Sri Mulyani. Namun, kabar itu dibantah oleh pihak Istana.