Surya Paloh: Untuk Apa Demokrasi kalau Kebebasan Berpendapat Diintimidasi?

| 07 Feb 2024 10:08
Surya Paloh: Untuk Apa Demokrasi kalau Kebebasan Berpendapat Diintimidasi?
Ketua Umum Partai NasDem, Surya Paloh (kanan) berorasi di Lapangan Nasdem, Jalan Bau Massepe, Kota Parepare, Sulawesi Selatan, Selasa (6/2/2024). (ANTARA/Darwin Fatir)

ERA.id - Ketua Umum Partai NasDem, Surya Paloh, melihat aura perubah di Sulawesi Selatan, saat memimpin kampanye terbuka bertajuk konsolidasi akbar NasDem di Lapangan NasDem, Jalan Bau Massepe, Kota Parepare.

Saat berorasi, Surya menyinggung keterlambatan Anies datang ke arena kampanye karena terkendala cuaca buruk saat menuju ke Parepare menggunakan helikopter seusai kampanye di Kabupaten Toli-Toli, Sulawesi Tengah. Sehingga harus menempuh jalur darat dari Bandara Hasanuddin ke Kota Parepare.

"Calon Presiden kita masih terjebak macet tinggal 1,5 kilometer lagi. Naik mobil tidak bisa, jalan kaki pun begitu padat. Artinya apa? Memang desakan melakukan perubahan begitu hebat di negeri ini,” tutur Surya.

Surya turut menyingggung pemilu di Indonesia yang mestinya bisa jadi lebih baik serta harus berkualitas dan beradab.

"Sudah sepantasnya kita memiliki itu, karena kita sudah menjalankan pemilu berulang kali. Pemilu hanya lima tahun sekali, momentum yang sangat tepat dan strategis bagi seluruh anak bangsa ini untuk melakukan evaluasi sekaligus koreksi," paparnya.

"Untuk apa demokrasi kalau kebebasan berpendapat ditentang dan diintimidasi, untuk apa demokrasi? Persatuan bangsa ini di atas kepentingan pemilu itu sendiri," tutur Surya Paloh kembali menegaskan.

Melihat persoalan yang dihadapi bangsa, akhirnya NasDem berkeyakinan, salah satu solusinya adalah perlu pemimpin yang terbaik dari figur-figur yang baik, yakni Anies Baswedan.

"Kita tidak mengatakan calon yang lain tidak baik, tidak, tidak. Calonnya ada tiga, apa ketiganya kita pilih? Saudaraku, konstitusi hanya mengatakan kita pilih satu. Yang terbaik dari yang baik-baik adalah Anies Baswedan," kata Surya Paloh.

Rekomendasi