ERA.id - Pakar filsafat Jawa, Universitas Gadjah Mada (UGM), Iva Ariani, menjelaskan makna hari Rabu Legi dalam penanggalan Jawa yang tepat dengan hari Pemilu 14 Februari 2024.
Hari Rabu Legi dinilai tepat untuk mengawali sesuatu yang baru. "Dalam neptu (perhitungan penanggalan) Jawa, hari Rabu Legi ini tergolong neptu yang besar. Masing-masing hari pasti ada sisi positif dan negatifnya," ujar Iva saat dihubungi ERA, Selasa (13/2/2024).
Dalam perhitungan tersebut, hari Rabu memiliki angka 7 dan Legi angkanya adalah 5, sehingga jika dijumlah 12. Angka neptu ini terbilang angka besar.
Iva menjelaskan neptu kerap dikaitkan dengan karakter yang seseorang yang lahir di hari tersebut. "Nah biasanya orang yang lahir di hari Rebo Legi memiliki watak yang kuat, adil, bijaksana, dan memilili wawasan yang luas dan pinter," ujarnya.
Namun tak hanya soal neptu, penanggalan Jawa juga berkaitan dengan wuku atau semacam zodiak dalam kalender Jawa. Hari Rabu Legi 14 Februari ini tergolong wuku julung wangi.
Iva menjelaskan hari Rabu Legi wuku julung wangi punya makna spesifik bagi orang yang hendak mengawali sesuatu, seperti pembangunan rumah atau mulai bekerja. "Hari Rebo Legi julung wangi ini biasanya waktu yang baik untuk membangun atau memulai sesuatu," ujarnya.
Sebelumnya beredar di media sosial X unggahan akun @ajshrz yang mengaitkan hari Pemilu 2024 dengan penanggalan Jawa.
"Yang lebih menarik adalah, Pemilu tgl. 14 Februari 2023 memang tidak dilaksanakan di hari Rabu Pon melainkan Rabu Legi. Yang mana bertepatan dg wuku Julung Wangi yg digambarkan sbg "banteng lumpuh"," cuitnya.
"Banteng dlm posisi yg kurang prima—bahayanya adalah diterkam harimau," lanjut cuit tersebut.
Merespons masalah itu, Iva mengaku tidak paham penggambaran hari dan wuku tersebut, apalagi dengan pemilu. "Kaitannya dengan pemilu ini saya tidak bisa nggathukke (mencocokkan/ mengaitkan maknanya)," tuturnya.