Tinjau Langsung Banjir Demak, Jokowi: Hujan Ekstrem dan Alih Fungsi Lahan Jadi Masalah

| 22 Mar 2024 15:45
Tinjau Langsung Banjir Demak, Jokowi: Hujan Ekstrem dan Alih Fungsi Lahan Jadi Masalah
Jokowi tinjau banjir Demak (YouTube/Sekretaris Presiden)

ERA.id - Presiden Joko Widodo (Jokowi) melakukan peninjauan langsung ke lokasi bencana banjir yang dipicu hujan ekstrem di Kabupaten Demak, Provinsi Jawa Tengah. Jokowi mengatakan masalah utama yang menjadi penyebab banjir ialah hujan ekstrem dan alih fungsi lahan.

"Ya ini memang hujannya sangat ekstrem, karena hujan ekstrem itu 150 milimeter, yang di sini sudah 238 milimeter. Sangat ekstrem sekali," kata Presiden Jokowi di YouTube Sekretariat Presiden, Jumat (22/3/2024).

"Sehingga tanggul yang ada tidak muat dan menggerus dan jebol tanggulnya," sambungnya.

Lalu, kata Jokowi, salah satu penyebab jebolnya tanggul itu disebabkan oleh kapasitas tampung sungai yang melampaui ambang batas. Namun dia menegaskan tanggul yang jebol sudah berhasil diperbaiki.

"Tapi tadi malam yang lebar itu, yang jebol 15 meter, tadi malam jam 1 sudah ditutup, selesai dikerjakan selama empat hari berturut-turut siang malam," ujarnya.

Selain menutup tanggul jebol, pemerintah melalui Tim Modifikasi Cuaca (TMC) juga turut berupaya melakukan berbagai cara menangani banjir di Demak, salah satunya dengan menggeser kumpulan awan ke arah laut. Hal ini untuk mengurangi hujan di Kabupaten Demak dan sekitarnya.

"Awan di atas juga telah dilakukan TMC, sehingga bisa digeser ke arah laut. Ini juga akan sangat mengurangi hujan di kabupaten Demak dan sekitarnya," katanya.

Lalu, kata Jokowi, penyebab banjir di Demak dan sekitarnya bukan hanya disebabkan oleh intensitas hujan yang tinggi, tetapi juga penebangan hutan liar. Hal ini pun patut dijadikan perhatian agar kejadian serupa tidak terulang.

"Semuanya problemnya berasal dari pembalakan liar, alih fungsi lahan yang memang harus dicegah," tegasnya. 

Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) menyatakan kondisi banjir yang melanda Kabupaten Demak memicu enam tanggul pembatas aliran sungai jebol.

Situasi itu mengakibatkan 24.436 warga terdampak banjir harus sebab air menggenangi tempat tinggal mereka hingga Kamis (21/3/2024).

Rekomendasi