Ridwan Kamil Tengah Bersiap untuk Berlaga di Pilkada Jabar atau Jakarta pada Juni 2024

| 24 Mar 2024 06:30
Ridwan Kamil Tengah Bersiap untuk Berlaga di Pilkada Jabar atau Jakarta pada Juni 2024
Mantan Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil memberikan keterangan di acara buka puasa bersama Tim Kampanye Daerah (TKD) Jawa Barat, Hotel Horison, Bandung, Sabtu (23/3/2024). (ANTARA/Ricky Prayoga)

ERA.id - Mantan Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil mengatakan siap berlaga di Pilkada Jawa Barat atau Jakarta pada Juni 2024. 

Namun dia sekaligus menyebut hatinya masih ingin berada di Jawa Barat.

"Nanti bulan Juni saya putuskan. Sama, hati tetap berat ke Jabar, tapi saya tidak menutup kemungkinan Jakarta, keputusan akhirnya mungkin di bulan Juni sesuai survei," kata Ridwan Kamil di Bandung, seperti dikutip Antara.

Saat ini, Kang Emil (sapaan akrab Ridwan Kamil), tengah mempersiapkan diri untuk meningkatkan elektabilitasnya sampai bulan Juni, sehingga ketika dipasangkan dengan siapapun maka lebih muda terjadi kesepahaman.

"Pencoblosan (Pilkada) kan November, mulai kampanye bulan September, pendaftaran bulan Agustus, perjodohan di bulan Juli, PDKT di bulan Juni gitu. Dari sini sampai ke Juni tingkatkan elektabilitas supaya pas PDKT dengan siapapun nyambung," ujarnya.

Sampai saat ini, kata Emil, belum ada yang melakukan pendekatan pada dirinya, termasuk dari partai-partai pengusung Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka pada Pilpres lalu, di mana Emil menjadi ketua Tim Kampanye Daerah (TKD) Jawa Barat.

Meski beberapa waktu lalu Prabowo juga mengindikasikan koalisi pilpres tersebut dilanjutkan sampai ke pilkada.

"Belum ada yang mendekati, di TKD juga belum ada pembicaraan pilkada. Ini masih jauh, kalau boleh tensinya turun dulu gitu, karena masih jauh," ucapnya.

Terkait dengan indikasi kelanjutan koalisi di pilkada, Emil mengatakan hal tersebut ideal karena hubungan antar pimpinan partai telah terbentuk, ekosistem juga telah terbangun, namun memang tidak secara matematis seperti itu.

"Memang idealnya begitu. Kalau ternyata kesempatan pilkada juga ada pasangan yang kuat dan menjanjikan dalam koalisi 02, tentunya menjadi pilihan utama. Walaupun dari pengalaman koalisi pusat dengan daerah tidak selalu sebangun karena pilkada kan figur. Nah figurnya kadang-kadang datang dari partai-partai yang bukan koalisi, tapi kalau bisa dari koalisi itu tentunya lebih baik," tuturnya.

Rekomendasi