ERA.id - Wali Kota Semarang, Hevearita Gunaryanti Rahayu, yang akrab disapa Mbak Ita, akhirnya muncul di publik, Senin (22/7/2024). Ia tak terlihat sejak kantornya digeledah Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) tiga hari lalu, Jumat (19/7/2024).
Ia mengaku berada di kantornya saat KPK melakukan penggeledahan. Namun, menurutnya, ia berada di ruang berbeda dengan aksi penyidik KPK tersebut. “Saya pada saat ada kegiatan (penggeledahan KPK) di Pemkot, ya ada di kantor. Jadi ada. Cuma memang di atas,” ujar dia.
Ita tampil di publik untuk mengikuti rapat paripurna di Gedung DPRD Kota Semarang. Saat penggeledahan KPK berjam-jam itu, awak media tak melihat keberadaan Mbak Ita di sekitar kantornya. Keberadaannya saat itu juga tak diketahui ada di mana.
Ia menambahkan kondisinya saat itu hingga kini dalam keadan sehat. “Alhamdulillah sampai saat ini saya baik baik-baik saja,” kata politisi Partai Perjuangan Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) ini, singkat.
Ita menyatakan akan menjalani proses hukum saat ini yang bergulir di KPK. Ia hanya berpesan proses hukum ini tak mengganggu layanan publik di Kota Semarang. “Ya ikuti saja prosedur yang dilaksanakan, tapi jangan sampai terkait pemeriksaan ini Pemkot Semarang tidak berjalan lancar,” tuturnya.
Menurutnya, sejak penggeledahan itu, ia tidak menghindar atau meninggalkan Semarang dan kooperatif dengan kasus ini. “Saya ada di sini. Saya tidak ke mana-mana,” kata dia sambil meninggalkan awak media.
KPK menyatakan penggeledahan tersebut terkait dugaan pemerimaan gratifikasi, pemerasan insentig pegawai, dan pengadaan barang dan jasa. Ita dan suaminya, Alwi Basri, Ketua Gapensi Kota Semarang Martono, dan Rahmat Djangkar dari pihak swasta telah dicegah ke luar negeri terkait kasus ini.