ERA.id - Putra keempat Wakil Presiden ke-9 RI Hamzah Haz, Nur Agus Haz mengungkapkan wasiat ayahnya yang meminta dimakamkan di pemakaman keluarga di Cisarua, Bogor, Jawa Barat ketimbang di Taman Makam Pahlawan (TMP) Kalibata, Jakarta.
Dia mengaku awalnya pihak keluarga sempat berdebat prihal lokasi pemakaman Hamzah Haz.
"Ya kita selaku keluarga, kita berunding dan bermusyawarah satu sama lain, ada (yang meminta dimakamkan) di Kalibata, ada di Bogor," kata Agus di rumah duka, Jakarta Timur, Rabu (24/7/2024).
"Akhirnya kami putuskan secara personal, kita mengikuti wasiat dari bapak," imbuhnya.
Dia mengungkapkan, Hamzah Haz meninggal bukan karena sakit. Mantan ketua umum PPP itu sebelum wafat sempat terjatuh saat hendak melaksanakan salat dhuha.
"Kalau saya perhatikan, bapak dalam keadaan bangun tidur mau salat dhuha. Biasanya selalu pegang lemari, mungkin jangkauannya jauh, mungkin itu jatuh seluruh badan, jadi tidur seperti biasa," kata Agus.
Menurutnya, Hamzah Haz sempat berbincang dengan anak-anaknya pada Selasa (23/7) malam.
Agus juga meluruskan prihal simpang siur kabar di mana lokasi ayahnya meninggal. Die menjelaskan, Hamzah Haz menghembuskan nafas terakhir di rumah saat sedang tidur. Namun pihak keluarga sempat menghubungi dokter kepresidenan dari Rumah Sakit Pusat Angkatan Darat (RSPAD) Gatot Soebroto.
"Jadi memang meninggalnya pada waktu di kamar aja," ungkapnya.
Sebagai informasi, sejumlah tokoh melayat ke rumah duka yang terletak di Jalan Tegalan, Matraman, Jakarta Timur.
Jajaran wakil presiden RI seperti Try Sutrisno, Budiono, dan Jusuf Kalla terlihat datang melayat. Bahkan wakil presiden terpilih Gibran Rakabuming Raka juga ikut bertakziah.
Presiden Joko Widodo dan sejumlah pejabat di Kabinet Indonesia Maju pun meluangkan waktu melayat.
Diketahui, Hamzah Haz merupakan wakil presiden yang mendampingi Presiden ke-5 RI Megawati Soekarnoputri. Ia menjabat wakil presiden pada 2001 hingga 2004.
Sebelum itu, Hamzah Haz juga pernah menjabat sebagai Menteri Investasi pada era Presiden BJ Habibie. Hamzah Haz juga pernah menjadi Wakil Ketua DPR RI serta Menko Kesra era Presiden Abdurrahman Wahid alias Gus Dur.